My Poems

Dear diary…
Dalam kesendirian, aku terhenyak
Merenungkan arti kebersamaan
Memang tak ada yang abadi
Akankah aku berhenti dikhianati?
Baru kusadari, rupanya aku tak sendiri
Adakah yang lain, jujur seperti bunga-bunga ini?
Mungkin aku bagaikan engkau, wahai bunga-bungaku…
Tapi aku adalah Mawar Hitam
Cantik, namun menyimpan pilu mendalam
    Aku juga ingin sepertimu
    Seperti bunga-bunga “hidup” lainnya
    Mengenal persahabatan… cinta…
    Mampukah aku?


But I am different
Aku tak seperti bunga lainnya
Aku suka menghilang di antara pepohonan
Bukan ku tak suka pergaulan
Akan lebih nyaman tenggelam dalam angan
    Aku hanyalah gadis naif, hidup dalam imajinasi
    Di depan jendela kuberdiri, ‘tuk terus dan terus bermimpi
Ya, inilah aku…
Saat gadis lain sibuk berdandan
Aku pun sibuk menatap awan
Ketika mereka berburu pria tampan
Aku malah berbaring di rerumputan
Sendiri…
Di antara burung-burung kecil
Hanyut dalam dunia mimpi


Dia…
Bayangnya kucari senantiasa
Namun entah mengapa
Slalu hilang saat membuka mata
Once more…
I closed my eyes
And lost in my dreams
Just to find him
And say…
Don’t dissappeare
‘Coz I need you
I want you in my side,
My Prince…


Once upon a time…
Kami bersisian
First, aku acuh…
Second, aku tetap acuh…
Third, ia mencuri perhatianku!
Fourth, ternyata… ia temanku
Oh, I feel so stupid!
He opened my eyes…
Dalam diam aku mencuri pandang
Dalam senyum aku mencari tanda
Walau cuma segaris, bibirnya tersenyum tipis
Aku tak menepis, inilah mimpi manis…


Hmm…aku sudah tak  waras
Tersenyum tanpa alasan jelas
Sendiri…
Menertawakan kebodohan diri
Takdirkah ini?
Atau hanya impian dini
Adakah Benang Merah…
Terpaut antara aku dengannya?
Ada rasa enggan,
Was-was pun kian menekan
Benarkah kakiku melangkah
‘tuk merajut asa
Setelah melewati masa,
Kuyakinkan jiwa,
Dan kukatakan iya…
Pada Pangeran Ketiga


Sayap kecilku mengepak
Membiarkan tubuh ini melayang
Melambung tinggi menuju surga cinta
Dan aku pun terjatuh…
Dalam keremangan mencari pegangan
Tapi hanya hampa yang kudapat
Kosong…
Kemudian terdengar irama langkah mendekat maju
Kemilau pijar lililn menyilaukan mataku
Dan terlihat jelas wajah itu
Wajah yang tersenyum lugu, menyejukkan hatiku…
Menghilangkan semua ragu…
Akhirnya aku sadar
Aku tak lagi sendiri
Bersama sang terpilih
Merajut untaian kasih…


Ungkapan Cina menyebut Wo Ai Ni
Orang Spanyol bilang Teamo
Sedangkan aku berujar Aishiteru
Tapi tak ada kata I Love You
Ataupun Aku Cinta Kamu,
Terucap dari bibir manisnya itu
Hanya kata “Aku Sayang Kamu”
Ya, masih terekam di benakku
Dalam puisi pun, he just said…
“I always remember you… forever and a day”
Hhh… hati ini jadi ragu!
Namun, aku cuma tersenyum
Mungkin kata-kata cinta tak harus diucapkan
Yang penting hati ini merasa
Ah, apa yang kupikirkan?!
Kini dia ada bersamaku… di sisiku
Cukup…
Itu saja…

Comments

Popular Posts