THE WITNESS (Hati-Hati, mengandung SPOILER)

THE WITNESS merupakan film kolaborasi dua Negara yaitu Indonesia (Skylar Pictures) dan Filipina (GMA Films). Film ini dibintangi oleh aktris Filipina,Gwen Zamora-dalam kisah ini bernama Angel Williams-yang ceritakan adalah seorang Manager Hotel di Jakarta yang baru tiga bulan dipindahkan dari Manila. Ia memiliki orang tua dan adik perempuan, Safara Williams-dibintangi aktris cantik Kimberly Rider- yang sudah 10 Tahun menetap di Indonesia.

Suatu malam, Angel diingatkan oleh mamanya untuk makan malam di rumah mereka. Tanpa disangka-sangka, hari itu adalah hari terakhir kebersamaan mereka. Tiba-tiba seorang pria paruh baya (Pierre Gruno) datang membawa senapan, dan membunuh seisi penghuni rumah, tak terkecuali pembantu dan satpam yang bukan anggota keluarga Angel. Tapi beruntung, Angel masih bisa selamat dari kejadian naas itu.


Walaupun keadaannya sudah pulih, kondisi kejiwaannya masih belum stabil. Bermalam-malam ia selalu dihantui oleh sosok seorang pria muda yang terlihat frustasi dan mencoba bunuh diri. Halusinasi yang ia lihat, seperti bayangan kedua orang tua dan adiknya, membuatnya hanya bisa berteriak dan menangis. Untung ia ditemani rekan kerjanya, Celine (Feby Febiola), yang membuat kondisinya bisa semakin tenang. Di samping itu ada polisi muda (Marcellino Lefrandt) yang berusaha mengorek keterangan apapun mengenai pembunuh yang menghabisi keluarga Angel.
Semakin lama, halusinasi itu semakin terlihat nyata. Safara seolah-olah datang dan memberitahu clue-clue yang membuka tabir misteri dan membuat Angel tersadar. Ia mengikuti segala petunjuk melalui ingatan dan "halusinasi" nya akan Safara. Di akhir cerita, ia akhirnya mengetahui siapa pembunuh sebenarnya, mengapa pria yang tidak dikenalnya itu mengakhiri nyawa orang-orang yang dicintainya, serta sosok lelaki muda yang menghantui mimpi-mimpinya selama ini.

                                                                        ********
Well,, kayaknya spoilernya cukup segitu aja deh. Kalo dibuka semuanya, ntar saya dibilang nggak menghargai yang bikin filmnya. Hehehe..... Yah, cerita itu emang beda dari versi yang udah ada, karena saya ngomong berdasarkan sudut pandang saya sebagai penonton, bukan yang bikin film.

Menurut pendapat saya, film ini cukup bikin dag dig dug di awal-awal, sampe-sampe tangan saya keringetan, hehehehe..... Dan jangan sedikitpun melewatkan detail-detail yang tercecer, karena semuanya ga "sia-sia". Kalo dibilang gampang tertebak? Hm...saya sih ngerasa ...ya, saya tau. Misalnya siapa cowok muda yang frustasi itu. Nggak usah nyampe ke tengah durasi, saya sudah bisa memperkirakan apa sih maksud di pembunuh. Mungkin yang kurang greget, waktu adegan terakhirnya. Saya ngerasa kok cepet banget selesainya. AH...coba lebih dinaikin lagi tense-nya. But overall,,, boleh lah buat ditonton buat kalian yang pengen suguhan berdarah-darah, walopun ga terlalu "sadis".

Comments

Popular Posts