Sinopsis Serial ASHOKA Episode 147 - 18 September 2015 (ANTV)

Chanakya masuk ke tempat Dharma berada. Dharma menanyakan tentang Ashoka padanya.
Dharma khawatir tentang keamanan Ashoka, terlebih lagi jika Ashoka tahu mengenai identitasnya yang sebenarnya.

Chanakya : Aku menjamin keamanannya, dan mengenai kebenaran identitasnya, kau tak perlu khawatir sebab kau telah mengajarkannya nilai-nilai yang baik sehingga dia tidak akan melakukan perbuatan yang salah.

Di sisi lain...
Ashoka terlihat sedang berbaring di rerumputan. Ia membayangkan ibunya memanggilnya, dan ia melihat Bindusara bersama ibunya. Bindu memanggil Ashoka sebagai anaknya, dan ia berlari hendak memeluk pria itu. Namun ia dasar bahwa itu hanyalah mimpi saja.

Ashoka pergi ke tempat yang dulu terbakar, tempat dimana dia dilahirkan. Ia membayangkan kejadiaan naas sesuai yang ia dengar dari Bindusara (bagaimana ia jatuh cinta pada Dharma) dan juga wanita tua (kisah mengenai beberapa orang yang datang dan membakar rumah itu). Ia berbalik dan melihat patung dewa Siwa. Ashoka bertanya pada dewa kenapa ia tidak memiliki perasaan dan memberikan ibunya begitu banyak penderitaan, memisahkan kedua orang tuanya yang saling mencintai.

Ashoka : Dengan berada di dalam batu, kau sudah menjadi batu.
Ia kemudian pergi meninggalkan tempat itu.

==============================

Helena dan ibu Ahenkara sedang berdiskusi apakah Bindusara akan menerima pernikahan yang mereka rencanakan atau tidak. Helena menyarankan sesuatu kemudian pergi.
Ahenkara datang bersama adik bayinya. Ibunya menyuruh Ahenkara agar mendekati Sushima.
Ahenkara menolak, namun ibunya menjelaskan pada Ahenkara bahwa ada banyak perbedaan antara menjadi seorang ibu dan ratu. Dan sebagai ratu, ia memerintahkan Ahenkara untuk pergi dan berbicara pada Sushima.

Di tempat lain....
Sushima terlihat sedang bersama temannya. Temannya menanyakan pada Sushima tentang lamaran pernikahannya.
Sushima : Ya, aku mendengarnya. Dan bila itu terjadi maka akan itu adalah hal yang bagus. Daripada memaafkannya dan membiarkannya pergi dari istana ini, aku akan menikahinya dan membuat hidupnya bagaikan di neraka setiap menitnya.

Ahenkara lalu datang menemuinya, dan Sushima segera menyuruh yang lain pergi.
Sushima menawari Ahenkara minuman, namun ditolaknya karena ia tidak biasa melakukannya.
Sushima marah dan berkata bahwa Ahenkara seharusnya tidak mengatakan tidak padanya.

Sushima melemparkan gelasnya dan berlaku kasar pada Ahenkara.
Ahenkara : Bagaimana bisa kau berbuat seperti ini? Apa kau lupa kita pernah saling mencintai?
Sushima : Semuanya sudah berakhir. Setelah kau menikah denganku, kau tidak boleh berkata tidak padaku.

Sushima menuangkan minuman lagi di gelas lain dan menyuruh Ahenkara meminumnya.
Ahenkara tidak bereaksi, dan hal itu membuat Sushima semakin marah. Sushima membuat Ahenkara mau meminumnya dengan paksa, dan secara kebetulan Dharma muncul dan melihat mereka.

Dharma : Apa yang kau lakukan? Kau tidak boleh berbuat seperti itu pada seorang gadis.
Ia mengingatkan Sushima tentang ucapan dan nilai-nilai yang diajarkan Bindusara.
Ahenkara pergi. Sushima mendorong Dharma hingga membuatnya terjatuh dan terluka.

Sushima : Kau hanyalah seorang pelayan. Beraninya kau menghinaku seperti ini!
Sushima menyingkir, namun sebelum pergi ia memperingatkan Dharma.

Sushima : Kau akan membayar tindakanmu ini.


NEXT Ep 148




Comments

Popular Posts