Sinopsis Serial ASHOKA Episode 152 - 25 September (ANTV)

Dharma mendatangi Chanakya yang sedang memegang seekor ular.

Chanakya : Kau disini?
Dharma : Aku sedang melakukan hukumanku untuk hari ini jadi aku datang kemari.
Chanakya : Maaf, kau melakukan semua ini karena aku.
Dharma : Tidak, ini adalah takdirku.
Chanakya : Ular ini sangat beracun. Ia bisa membunuh seseorang.

Dharma : Bagaimana aku bisa tetap diam. Ashoka sudah mendekati kebenaran.
Chanakya : Kebenaran bisa disembunyikan dalam waktu yang lama dan Ashoka berada di jalan kebenaran. Dia akan menemukannya secepatnya.
Dharma : Waktunya tidak tepat. Aku ingin mengatakan hal yang sebenarnya tentang ayahnya pada Ashoka.

Tiba-tiba ular itu menggigit Chanakya.
Dharma : Apa kau tidak apa-apa?
Chanakya : Sebelum ular ini bisa membunuhku, aku sudah mengeluarkan racun dari tubuhnya. Aku juga akan melakukan hal yang sama pada musuh Magadha. Sebelum mereka bisa menyakitimu dan Ashoka, aku akan membuat mereka tak berdaya.

Dharma : Aku melihat ketidaksabaran di mata Ashoka hari ini. Dia akan menemukan putra Yang Mulia dan dia tidak tahu kalau dialah orangnya.
Chanakya : Kita mencoba menemukan kebenaran merupakan takdir, dan ia datang di waktu yang tepat.

--------------------------------------------
Niharika membakar beberapa kayu.
Noor : Apa yang sedang kau lakukan?
Niharika : Aku sedang membakar tubuhmu, Helena, dan Khurasan.
Helena : Apa yang terjadi padamu?
Noor : Jika seseorang melihat kita bersama-sama, maka ini kaan menjadi masalah.

Niharika : Kalian mengkhawatirkan hal yang kecil dan tidak bisa melihat badai yang sedang datang. Bila putra Bindusara kembali maka ibunya, Dharma, juga akan kembali. Kemudian kalian semua akan ditangkap. Jika aku terjebak dalam situasi ini maka tak ada yang bisa mencegahku mengatakan yang sebenarnya pada Bindusara. Aku tidak akan melepaskan siapapun.

Helena : Ashoka tidak tahu apapun. Aku sudah bertanya pada Bindusara.
Niharika : Jangan anggap Ashoka anak biasa. Bila dia bisa memaksaku memilih jalan damai maka dia bisa melakukan apapun. Aku mendengarkan dia saat berbicara dengan Ahenkara. Dia sudah mengitim pesan pada penduduk. Dia pikir putra Bindusara akan kembali.

Khurasan : Tak ada yang akan terjadi seperti itu. Saat ini aku akan membunuh Dharma dan putranya dengan tanganku.

-----------------------------------------------
Ashoka sedang melakukan push up.
Chanakya datang dan tersenyum melihatnya.
Chanakya : Kau sudah lulus dari ujianmu. Niharika sekarang berpikir kalau kau mengetahui beberapa rahasia. Sampai sekarang dia pasti sudah memberitahu Khurasan kalau secepatnya putra Dharma akan bertemu denganmu, sehingga Khurasan akan terus mengawasimu, dengan siapa kau bicara, bertemu, dan lainnya. Kita akan mengambil keuntungan dari hal ini. Kita akan membohongi Khurasan dan membuatnya berputar-putar. Hal ini akan menjadi akhir dari dirinya.

Ashoka : Ibuku banyak berlari karena Khurasan. Sekarang adalah waktu baginya untuk berlari. Dia akan merasakan yang lebih dari yang ibuku rasakan.

Dharma sedang mengerjakan bagian dari hukumannya. Dia lelah tapi terus melanjutkan pekerjaannya. Sebuah pot terikat di atap dan Dharma bekerja di bawahnya. Benda itu terjatuh namun seseorang menangkapnya tepat waktu.
Ternyata ia adalah Ahenkara yang telah menyelamatkan Dharma. Ia tersenyum padanya.

Prajurit : Apa yang Anda lakukan di sini?
Ahenkara : Aku datang untuk menyelamatkannya.
Prajurit : Tidak pantas seorang putri menolong seorang pelayan.
Ahenkara : Maka kau juga tidak pantas memberitahuku apa yang harus kulakukan.

Prajurit itupun pergi.
Dharma : Dia benar. Anda adalah putri.
Ahenkara : Kalau aku bukan putri, apa kau tidak akan menyelamatkanku dari Sushima? Jika aku memberitahu Yang Mulia Bindusara hal yang sebenarnya mengenai Sushima, maka dialah yang akan menerima hukumannya, bukan dirimu. Kau mendapatkan hukuman ini karena menyelamatkan aku.

Dharma : Ini adalah tugasku dan aku memperoleh kedamaian dengan melakukannya.
Ahenkara : Kalau begitu kenapa kau ingin aku pergi dari kedamaian ini?

Ia membersihkan lantai dengan air, mengambil sapu, dan mulai membersihkan lantai bersama-sama.

Ahenkara : Kau bilang kau memperoleh kedamaian dengan melakukan pekerjaan. Aku teringat temanku Ashoka karena mendengarnya. Kau memiliki pemikiran yang sama seperti dirinya. Bila aku tidak kehilangan kondisi kejiwaanku karena semua situasi ini maka itu karena Ashoka. Aku sudah melakukan hal yang buruk padanya tapi dia tetap mendukungku. Aku tidak bisa menemukan teman seperti dirinya.

Dharma tersenyum dengan bangga.

-------------------------------------

Khalatak berkata pada Charumitra.
Khalatak : Bila sudah jelas bahwa Bindusara memiliki satu orang putra lagi maka situasinya akan berubah.
Charu : Bila terbukti putranya terlibat dalam konspirasi bersama Dharma maka mereka berdua akan dihukum.
Khalatak : Bila ia terbukti tidak bersalah maka ia bisa mejadi emosional karena pertemuannya dengan putranya setelah sekian lama dan karena tidak memberikan hal yang pantas ia terima selama bertahun-tahun. Dia bisa saja mengumumkannya sebagai pewarisnya.

Charu : Jadi apa saranmu?
Khalatak : Kita harus menemukan anak itu. Aku harus memastikan bawa Bindusara tidak akan membuatnya sebagai pewaris. Kita harus membuatnya berada dalam situasi tertentu.
Charu : Sushima akan melakukan pekerjaan ini.

---------------------------------------------------

Bindu : Aku percaya kau akan menemukan putraku.
Aakramak : Aku akan mencoba mendapatkan Dharma tapi dia pergi.
Bindu : Coba cari seseorang yang memiliki dokumen keluarga yang pernah ditemui oleh Ashoka. Ia bisa memberitahumu sesuatu. Jika putraku tidak mau bertemu denganku maka jangan paksa dia. Dia tidak boleh merasa kalau Raja menyuruhnya untuk menemuiku. Aku ingin bertemu dengannya sebagai seorang ayah.

Aakramak mengangguk kemudian segera pergi.

Bindu : Entah dimana dia berada.

-----------------------------------

Ashoka dan Siamak sedang melihat singgasana.
Siamak : Khurasan menyuruhku untuk melihat singgasana ini setiap hari sehingga aku bisa memiliki tujuan untuk mendapatkannya, tetapi sekarang aku tidak berpikir bisa mendapatkannya.
Ashoka : Kenapa? Kau lebih layak dibandingkan Sushima.
Siamak : Tapi ayah memiliki satu orang putra lagi. Aku harus menang dari kedua orang itu untuk mendapatkan singgasana ini. Aku berpikir ini tidak mungkin.

Ashoka : Mungkin putra yang satu itu tidak menginginkan singgasana ini, namun hanya cinta dari ayahnya.
Siamak : Ketika tiba di singgasana maka tidak ada yang bisa mencegah seorang saudara membunuh saudaranya yang lain.
Ashoka : Itulah alasannya aku tidak mau duduk di sana.
Siamak : Kau bisa mengatakan itu karena kau bukan seorang Rajvanshi. Mereka bisa melakukan apapun untuk mendapatkan singgasana ini.
Ashoka : Semua orang tidak sama. Mungkin saudaramu yang baru ini menginginkanmu untuk menduduki singgasana ini.
Siamak : Jika dia seperti itu maka aku akan memberikan hidupku untuk saudaraku.

Ashoka menjadi emosional sehingga ia langsung memeluk Siamak dengan erat.
Khurasan terlihat memata-matai Ashoka. Ashoka menyadarinya dan sengaja melempar surat.

Siamak : Apa ini?
Ashoka : Bukan apa-apa.

Ia lalu menyobeknya. Ashoka melemparkannya ke dekat Khurasan, kemudian pergi.
Khurasan mengambil surat itu. Ia menyatukannya kembali dan membaca isinya.
"Kita akan bertemu di pasar".



PRECAP 

Niharika meminta Dharma untuk menjauhi putrinya.
Niharika : Tidak cukup Ashoka, kau juga datang untuk membuatku marah. Kau tidak memiliki status apapun untuk mendekati putriku.
Ashoka mendengarkan pembicaraan mereka.
Ashoka : Aku tidak akan melupakan siapapun yang menghina ibuku. Sekali aku menemukan bukti untuk melawan Niharika maka dia akan membayar perlakuan buruknya pada ibuku.
Dharma pergi dan bersamaan dengan seseorang yang tiba-tiba menekap mulutnya.



NEXT Ep 153









Comments

Popular Posts