Sinopsis Serial ASHOKA Episode 153 - 28 September (ANTV)

Khurasan sedang membuntuti Ashoka di pasar bersama orang-orangnya. Ia melihat Ashoka sedang berbicara denga seorang perempuan yang dandanannya mirip dengan pakaian Dharma. Dia berpikir kalau Ashoka sedang berbicara dengan Dharma.

Ashoka sudah melihatnya sedang mengawasinya. Karena ia merasa Khurasan sudah mendekat, ia pun memberikan isyarat pada wanita yang sebenarnya bukan Dharma itu untuk lari. Mereka berdua lari ke arah yang berlawanan. Khurasan mengikuti wanita itu, ia mendapatinya sedang pergi dengan wanita lain.

Khurasan menghentikannya dan langsung menyingkirkan kerudungnya.
Khurasan akhirnya mengetahui kalau wanita itu bukanlah Dharma. Sebagai gantinya, ia memberikan sebuah tamparan ke wajah Khurasan.

Si Wanita : Dasar kurang ajar!
Setelah mengatakan hal itu, ia pun pergi.

Wajah Khurasan menjadi pucat. Ia pun kembali dengan tangan hampa.
Seseorang memberikan minuman padanya dan langsung diambilnya. Ternyata dia adalah Ashoka.
Khurasan berbalik dan melihat wajahnya.

Khurasan : Kemana saja kau seharian ini?
Ashoka : Mengapa Anda bertanya seperti itu?
Khurasan : Kau adalah pengawal Yang Mulia. Kau harus selalu bersamanya.
Ashoka : Oh ya, aku tadi baru dari pasar.
Khurasan : Mengapa?
Ashoka : Untuk makan 'Jaggery' (*semacam gula tebu yang sudah diolah)) dan 'Channa' (*terbuat dari buncis yang diolah dengan berbagai bumbu dan dimasak kering serta rasanya pedas dengan saus jeruk). Apa Anda pernah memakannya? Anda pasti juga akan suka.

Ia pergi sambil melihat Khurasan.
Khurasan berpikir kalau Dharma telah meninggalkan Patliputra.
Khurasan : Dia bisa saja berada di suatu tempat.

-----------------------------------

Dharma dan Ahenkara sedang berbincang mengenai kerja kerjas dan Ashoka tentu ingin mendengarnya dari Ahenkara.
Dharma : Ashoka adalah teman baikmu.

Tiba-tiba Niharika berteriak kepada mereka berdua dari belakang.
Niharika kemudian menasehati Ahenkara.

Niharika : Lupakan masa lalu dan bergaullah dengan Sushima. Hiburlah dia karena keterkejutannya akan adanya saudara barunya.

Niharika juga menyebut Ashoka dan Dharma orang rendahan dan menghina Dharma.
Niharika : Kau tidak boleh terlihat di sekitar putriku.

Ashoka berniat menghentikan Niharika, namun langkahnya terhenti karena mengingat ucapan Chanakya.
(Chanakya : Seisi istana akan mencarimu dan berusaha mengawasi semua tindak tandukmu serta ucapanmu).

Ashoka bersumpah untuk mendapatkan bukti untuk melawan Niharika dan kemudian ia mengajarinya bagaimana seharusnya memperlakukan seorang ratu dari Magadha.

Teman Sushima memberitahunya kalau Ashoka bisa melakukan apapun jika ia menemukan pangeran yang baru dan membuat mimpi Sushima menjadi kandas.
Sushima menamparnya.
Sushima : Kau ini temannya siapa?

Teman Sushima memintanya untuk menampar pipinya yang satu lagi sebab kebenaran tentang Ashoka dan juga dirinya yang merupakan teman Sushima tidak akan berubah.
Permaisuri Charumitra masuk dan menyuruh mereka untuk pergi.
Ia meminta Sushima untuk berteman dengan Ashoka.

Charu : Buatlah jalinan persahabatan dengan Ashoka dan cegahlah ia membawa pangeran yang baru kemari. Sebab dia tidak bisa dihentikan dengan jalan terang-terangan, tapi kebaikan hati merupakan titik kelamahannya dan kita bisa memanfaatkannya untuk membohongi Ashoka.

Sushima mengangguk, menyetujui.

---------------------------------

Ashoka membawa Dharma ke sebuah hutan terpencil yang sudah didekorasi dengan bunga-bunga dan singgasana yang terbuat dari kayu.
Dharma : Apa ini?
Ashoka : Kejutan, Ratu Subhadrangi.

Dharma terkejut.
Ashoka pun mengganti topik pembicaraan mereka.
Ashoka : Bukankah ibu dari seorang Raja juga seorang Ratu kan. Aku ingin membuat ibu merasa sangat spesial.

Dharma merasa terpesona.
Ashoka mencuci kaki Dharma dengan susu dan air dari piring kelopak bunga. Ia membersihkannya menggunakan pakaiannya. Setelah itu, ia meminta Dharma duduk di singgasananya.

Suasana hutan berubah seolah ada di dalam istana dan Dharma mengenakan mahkota emas di singgasana bersama dengan Bindusara. Bindusara pun mengulurkan tangannya pada Dharma. Semua orang meneriakkan namanya, "Hidup Ratu Subhadrangi!!"

Ashoka pun juga meneriakkan hal yang sama, namun itu semua hanyalah khayalannya.
Dharma : Ada apa?
Ashoka : Kupikir mimpiku menjadi kenyataan terlalu awal.

Dharma memanggilnya dan menyuruhnya duduk di pangkuannya.
Dharma pun membelai wajah Ashoka.




PRECAP

Khurasan : Hari ini aku akan membunuh Dharma dan putranya dengan tanganku sendiri.
Khurasan mengikuti Ashoka dan sampai di sebuah gudang. Ashoka melemparkan jaring untuk membuat Khurasan terjebak.
Ashoka : Ajalmu sudah datang.
Dia menghampiri Khurasan dengan membawa pedang Chandragupta di tangannya.



NEXT Ep 154







Comments

Popular Posts