Sinopsis Serial ASHOKA Episode 154 - 29 September (ANTV)

Ashoka meletakkan kepalanya di pangkuan Dharma.
Dharma : Kau telah membuat hariku begitu berkesan.
Ashoka : Apakah ibu pernah berharap menjadi seorang ratu?
Dharma : Kenapa kau bertanya seperti itu?
Ashoka : Aku memikirkan Ratu Dharma. Dia begitu beruntung karena Yang Mulia mencintainya.
Dharma : Entahlah apakah dia memang beruntung atau tidak. Yang Mulia tidak mencintainya tapi dia membencinya karena dia menghancurkan patung Dharma.

Ashoka : Ibu melihatnya menghancurkan patung itu tapi ibu tidak melihat kalau ia pun juga ikut hancur. Aku yang telah melihatnya. Dia merasa sangat sedih. Ketika seseorang sedang tidak berdaya maka orang yang berada di dekatnya harus menanggung kemarahannya. Yang Mulia menghancurkan patung itu dalam ketidakberdayaannya. Di satu sisi ia akhirnya tahu kalau orang yang dicintainya yaitu Dharma ternyata masih hidup. Tapi di sisi lain ia juga diberi tahu kalau Dharma terlibat dalam konspirasi. Aku tahu dia sangat mencintai Dharma dan juga putranya. Ia ingin memeluk putranya. Dan yang hal yang sangat kuketahui dari Dharma adalah, aku merasa kalau dia sama seperti ibu,

Dharma : Apa maksudmu?
Ashoka : Pasti hebat rasanya kalau ayahku mencintai ibu sama seperti Yang Mulia mencintai Dharma. Pasti hebat rasanya kalau ayahku ingin menemuiku seperti Yang Mulia Bindusara ingin menemui putranya. Pasti hebat rasanya kalau aku memiliki ayah seperti Yang Mulia.

Dharma memeluk Ashoka.
Ashoka pun hanya bisa membatin.
(Ashoka : Aku akan memenuhi impian yang kita lihat hari ini. Aku akan mengembalikan kehormatan dan kemuliaan ibu. Ini adalah janji seorang anak.)

-----------------------------------------------

Helena : Mengapa kau memanggil semua orang ke sidang istana?
Bindu : Semua orang pasti bertanya-tanya mengenai berita yang dibawa oleh Ashoka, jadi aku sudah memanggil seseorang yang memiliki dokumen keluarga yang telah memberitahu Ashoka semuanya. Hari ini dia yang akan menjelaskan semuanya tentang siapa anakku dan dimana dia berada.

Ashoka cemas, terlebih lagi karena orang yang pernah ditemui Ashoka itu akhirnya tahu kalau dia adalah putra dari Bindusara sendiri.
(Ashoka : Kalau Yang Mulia tahu kalau aku adalah putranya maka ia juga akan membawa ibuku kesini. Tapi aku belum bisa membuktikan kalau dia tidak bersalah sekarang.)

(Chanakya : Kita harus menghentikan orang itu. Ia tidak boleh berada di depan Helena.)

(Helena : Bila orang itu memberi tahu Bindusara mengenai putranya maka dia pasti akan melakukan apapun untuk menemukan putranya. Dan bila itu terjadi maka rencana kami akan gagal.)

Aakramak datang membawa orang yang sama yang pernah di temui Ashoka di desa.
Ashoka terkejut. Ia melihat catatan yang dibawa oleh orang tersebut dan ia berpikir kalau sampai ada yang membacanya maka semuanya akan terbongkar.

Aakramak : Dia adalah orang yang sama yang memberitahu Ashoka mengenai putra Anda. Sebenarnya ia sedang berpuasa karena itu dia tidak bisa berbicara. Tapi ia telah membawa catatannya dimana semua hal tertulis dalam bahasa Sanskrit murni.

Bindusara menyuruh Chanakya untuk membacakannya. Namun Chanakya menyuruh Khalatak untuk membacanya.
(Khalatak : Dia tidak pernah melewatkan kesempatan untuk meningkatkan kepercayaannya di depan Raja Bindusara, jadi kenapa dia malah menyuruhku sekarang? Pasti ada suatu informasi yang tidak boleh kukatakan.)

Khalatak : Anda adalah seorang Guru. Anda lah yang seharusnya memberitahu semua orang.
Bindusara menyuruh Chanakya untuk membacakannya.

Helena : Berhenti. Kau harus bersumpah untuk mengatakan semuanya sesuai dengan apa yang tertulis di situ.

Chanakya pun menjadi tegang.
Chanakya : Aku bersumpah untuk menjunjung kebenaran.

Akhirnya Chanakya mulai membacakan tulisan yang ada di catatan itu.
Chanakya : Yang Mulia Bindusara menikahi seorang gadis dari kalangan Brahma yang bernama Dharma.

Mendengar itu, pria pembawa dokumen merasa terkejut.
Chanakya : Setelah menikah, Dharma melahirkan putra dari Raja Bindusara dan namanya tidak diketahui oleh siapapun.

Bindusara bertanya pada pria tersebut.
Bindu : Apa kau tahu dimana putraku?
Si pria terkejut sambil menatap Chanakya. Ia membatin, mengapa Chanakya tidak menyebut nama Subhadrangi tapi malah Dharma. Jadi ia merasa kalau sudah tepat tindakannya untuk tetap diam. Ia pun menjawab tidak, setelah itu langsung pergi meninggalkan tempat itu.

Helena memberikan saran kepada Bindusara.
Helena : Jangan menjadi lemah karena Dharma.
Chanakya : Hanya ada keraguan tentang Dharma tapi tidak ada buktinya.
Helena : Buktinya ada disana. Dia dekat dengan Bindusara, tapi dia bersembunyi. Mengapa?
Bindu : Aku ingin menemuinya dan bertanya kenapa dia menjauhkan putraku dariku? Apa yang kulakukan sehingga membuatnya menghancurkan kepercayaanku dan bila memang dia tidak mengkhianati kepercayaanku, mengapa dia terus bersembunyi dariku. Aku ingin mengetahui semua kebenarannya.

Helena : Tidak penting mengapa dia melakukan semua ini, tapi yang terpenting adalah dia yang melakukan pengkhianatan ini dan dia seharusnya mendapatkan hukuman.
Bindu : Ya, jika dia tidak mampu membuktikan kalau dia tidak bersalah maka aku sendiri yang akan menghukumnya dengan tanganku.

Bindusara bertanya pada Chanakya apakah ia bisa datang ke kamarnya. Dan Chanakya pun mengiyakan.

------------------------------------------------------

Ashoka sedang berjalan di koridor sambil mengingat ucapan Bindusara yang menyatakan kalau Dharma tidak bisa membuktikan kalau ia tidak bersalah maka ia akan dihukum. Seorang prajurit mengikutinya. Ashoka mengetahuinya.
Sushima datang dan menghampiri Ashoka.
Sushima : Aku datang kemari untuk berterimakasih.
Ashoka : Kenapa?

Sushima menjadi emosional untuk menarik perhatian Ashoka.
Sushima : Aku tahu kau tidak percaya padaku dan aku bersalah. Aku selalu berpikir kalau kau adalah musuhku. Aku selalu berpikir kenapa kau begitu dekat dengan ayahku. Tapi hari ini aku bahagia karena kau dekat ayahku, sebab kalau tidak maka kau tidak akan bisa mencari Dharma dan aku tidak tahu kalau ternyata aku juga punya adik yang lain. Aku tinggal disini sebagai seorang pangeran tapi dia pasti mengalami masa-masa yang sulit. Aku tidak tahu apakah Dharma membohonginya atau tidak, tapi aku tahu kalau adikku tidak bersalah. Sungguh menyedihkan karena seorang anak harus terlibat dalam situasi ini. Ayah sangan sedih dan merasa tak berdaya. Aku khawatir kalau musuh Magadha bisa saja melukai adikku juga. Aku ingin mencari adikku. Jika dia dan Dharma tidak bersalah maka aku akan melindunginya. Aku akan memeluknya dan memberitahunya kalau kakaknya ada bersamanya dalam suka dan duka.

Ashoka : Dia beruntung karena memiliki kakak sepertimu.
Sushima : Apa kau mau membantuku untuk mencarinya? Aku merasa aku bisa mengenalinya jika dia datang kepadaku. Tapi aku harus menemukannya terlebih dahulu.
Ashoka : Aku tidak tahu apapun tentangnya, tapi aku sudah menyimpan pesan yang kudapat di desa dan aku yakin kita akan mendapatkan informasi lainnya mengenai adikmu.

Prajurit Khurasan mendengarkan semua pembicaraan mereka.
Sushima : Beritahu aku kalau kau mendapatkan informasi apapun.

Setelah mengatakan hal itu, Sushima pun pergi.




PRECAP 

Ashoka membakar sebuah kertas lalu pergi. Khurasan mengambilnya dan berkata bahwa kertas itu akan membawanya pada Dharma.
Ashoka : Kertas itu akan membawamu menemui ajalmu. Sekarang akan menjadi akhir dari para pendosa dan orang tuaku akan bersatu kembali.


NEXT Ep 155


Comments

Popular Posts