Sinopsis Serial ASHOKA Episode 155 - 30 September (ANTV)

Bindusara sedang berbincang-bincang dengan Chanakya.
Bindu : Apakah aku Raja yang kau inginkan?
Chanakya : Kenapa Anda berbicara seperti ini?
Bindu : Aku merasa sepertinya aku tidak mampu memenuhi tugas sebagai seorang Raja. Raja harus berlaku adil. Ia seharusnya tidak memihak tapi aku tidak mampu mengenyampingkan perasaanku. Aku tidak mampu menerima kalau Dharma mengkhianatiku. Akal sehatku berkata untuk melihat bukti-bukti namun hatiku berkata ketika kau memiliki kepercayaan maka bukti tidak lagi dibutuhkan. Pikiranku berkata kalau bukti-bukti yang melawannya sudah jelas tapi hatiku berkata kalau ada yang salah dengan semua ini. Aku tidak mengerti apa yang harus kulakukan.

Chanakya : Nak, Dilema ini benar, kau akan bertarung melawan perasaanmu dan hal ini bisa membawamu menuju ke kebenaran. Kau dikepung oleh musuh-musuh yang ingin menaruh racun di dalam hatimu. Mereka ingin melihatmu berakhir, tapi tetap jaga kekuatanmu. Jangan menjadi gelisah. Bersama dengan waktu maka semua akan menjadi jelas.

Bindu : Maksudmu, aku seharusnya mendengarkan hatiku? Sebab aku belajar bahwa kadang-kadang bukti dan kebenaran tidak lah sama.
Chanakya : Akal dan perasaan menyeimbangkan satu sama lain. Untuk mengendalikan perasaan, kau harus menggunakan akalmu. Kau memiliki kepercayaan untuk Dharma di dalam hatimu. Tapi untuk membuktikannya kepada orang lain, kau harus menggunakan akalmu dan membuktikannya tidak bersalah.

Bindu : Aku mencoba mencari kebenarannya tapi apa yang harus dilakukan untuk mengatasi rintangan yang menghadang?
Chanakya : Aku tahu apa yang harus dilakukan.

Ia pun tersenyum.
----------------------------

Prajurit Khurasan yang mengintai Ashoka datang menghampiri Khurasan.
Prajurit : Saya mendengar pembicaraan Ashoka dan pangeran Sushima.
Khurasan : Kita harus terus mengawasi Ashoka. Minta semua mata-mata untuk waspada.

Sementara itu...
Ashoka pergi ke pasar. Ia merasa kalau seseorang mengikutinya.

(Ashoka : Gerak-gerikku sedang diintai. Aku sudah membohongi Khurasan kemarin, jadi dia pasti waspada. Dia ada di belakangku. Itu artinya kemanapun aku akan pergi, Khurasan akan membuntutiku tapi dia tidak boleh tahu kalau aku menyadari bahwa dia memata-matai aku.)

-------------------------------------------------

Helena sedang melihat lukisan Justin.
Helena : Aku ingat janjiku, sebagaimana permintaan terakhirmu, hanya putramu Siamak lah yang akan duduk di singgasana.

Seorang prajurit datang dan memberitahunya bahwa Chanakya ingin bertemu. Helena memanggilnya.
Chanakya pun masuk ke dalam ruangan.

Helena : Ada alasan apa hingga kau datang kemari?
Chanakya : Kupikir, kau pasti khawatir dan merasa tegang ketika aku berbicara dengan Yang Mulia Bindusara secara pribadi. Jadi aku datang untuk memberitahumu mengenai hal itu. Kau lihat, jebakan sedang dibuat dan itu bukanlah kebenaran. Hal itu dilakukan untuk membuat Bindusara percaya kalau Dharma mengkhianatinya. Tapi ada banyak lubang dalam jebakan ini hingga memaksa Bindusara untuk mencari kebenaran yang sesungguhnya.

Helena : Siapa yang memberitahumu kalau semua ini adalah kebohongan? Kau bukanlah orang seperti yang itu yang percaya secara buta bahwa Dharma tidak bersalah.
Chanakya : Kau juga bukan orang seperti itu, yang tanpa bertemu dengan Dharma, kau percaya kalau dia adalah penjahat. Apa kau berpikir jika memang dia membuat rencana dengan Raj maka mengapa dia tidak membawa anaknya kemari?

Helena : Kebenaran ditemukan oleh seorang anak atas arahanmu.
Chanakya : Kau terkesan dengan Ashoka? Dia akan membuatmu terkejut. Kupikir kau akan meninggalkan semuanya setelah membunuh putramu dengan tanganmu sendiri tapi itu adalah kesalahan dalam pengamatanku. Ada sesuatu yang memberimu harapan. Kau memiliki beberapa harapan. Aku akan menemukannya.

Helena : Kalau kau menikahi seorang wanita maka kau akan mengetahui perasaan wanita dengan sangat dalam.
Chanakya : Aku tidak memikirkan hal ini karena janjiku untuk melindungi tanahku.

Chanakya pergi, sedangkan Helena hanya melihat lukisan Justin dengan perasaan tegang.

------------------------------------------

Ashoka mendatangi sebuah kedai. Khurasan juga berada disana.
Ashoka melihat ada prajurit yang sedang meminum anggur. Ia melihat Khurasa disana sedang menyembunyikan wajahnya.

Ashoka memesan air, dan pelayan menerima pesanan Ashoka.
Ashoka pun duduk. Khurasan masih terus mengawasinya.
Pelayan membisikkan sesuatu kepada prajurit lainnya. Ternyata pelayan dan prajurit yang bersamanya merupakan mata-mata Chanakya.

Pelayan memberikan air kepada Ashoka. Ashoka sengaja menumpahkan air ke tubuhnya, kemudian ia pergi untuk berganti pakaian.

Khurasan : Aku tahu dia ingin pergi menemui seseorang.

Ashoka menemui seorang wanita.
Khurasan mencoba mengikutinya namun seorang pria yang mabuk menghalangi jalannya.
Ashoka mengambil surat dari wanita itu, kemudian segera pergi.

Khurasan : Itu pasti Dharma.

Ia berlari mengejar wanita itu sambil membawa sebilah pisau. Wanita itu berbalik dan ternyata bukan Dharma. Ia pun segera lari dari sana.

Khurasan : Itu tadi bukan Dharma. Siapa dia? Dia telah memberikan sesuatu pada Ashoka.

Ashoka sedang memerhatikan Khurasan. Ia pun membakar suratnya dan melemparkannya. Setelah itu, Ashoka bergegas pergi dari sana. Khurasan melihat hal itu. Ia kemudian mengambil surat yang dibakar Ashoka. Khurasan membaca isi suratnya, "Temui aku di Hari Janmashtmi, di dekat danau."

Khurasan : Ini pasti surat dari Dharma. Di hari itu aku akan membunuh Dharma dan putranya.
Khurasan pun pergi.
Sementara itu, Ashoka kembali.

Ashoka : Dia tidak tahu kalau kalau surat itu merupakan undangan kematiannya. Aku akan memaksanya menerima kejahatannya. Dia sudah banyak menyakiti ibuku. Ini adalah ajalmu. Hari itu akan menjadi akhir dari musuh Janmashtmi. Aku akan menyatukan orang tuaku dan kebenaran akan menang.

Ashoka merasa tegang.
Chanakya : Apa yang sedang kau pikirkan?
Ashoka : Aku memiliki ketakutan. Bila aku melakukan kesalahan maka tentu hal itu akan menjadi masalah untuk ibuku.
Chanakya : Ketakutan selalu memaksa kita untuk menjadi waspaa.
Ashoka : Ketakutan ini bisa membuatku kalah.
Chanakya : Bila kau membuat ketakutanmu menjadi kekuatan, maka kau akan menang.
Ashoka : Kenapa Anda menulis bahwa Dharma akan menemuiku di hari Janmashtmi?
Chanakya : Semua orang akan sibuk dalam perayaan dan kita akan memainkan tipuan kita selanjutnya.


PRECAP
Helena : Bagaimana kau bisa tahu kalau itu adalah surat dari Dharma?
Nicator : Apa untungnya bagi Ashoka dengan membohongi kita?
Helena : Chanakya bisa memperoleh banyak keuntungan dari membohongi kita. Terus awasi Ashoka. Aku akan mengawasi Chanakya. Di hari Janmashtmi, tipuan Ashoka tidak akan mendapat bantian dari Chanakya.
Sementara itu, Drupat mendatangi Bindusara. Ia berkata kalau mereka seharusnya merayakan hari Janmashtmi. Namun Bindusara mengatakan tidak.


** Hari Janmashtmi  merupakan hari kelahiran dewa Krishna yang merupakan avatar kedelapan dari dewa Wisnu.


NEXT Ep 156





Comments

Popular Posts