Sinopsis Serial ASHOKA Episode 158 - 5 Oktober (ANTV)

Helena mengundang Niharika dan Ahenkara di acara Janmashtmi (Kelahiran Krishna). Mereka pun pergi bersamanya.

Sementara itu Noor sedang bercakap-cakap dengan Bindusara.
Noor : Apa kau sudah siap membuat mentega?
Bindu : Aku tidak akan mengecewakanmu.

Niharika dan Ahenkara tiba disana. Ahenkara mengucapkan selamat hari Janmashtmi padanya dan Bindu memberkatinya. Ia menyuruh Ahenkara pergi untuk menikmati acaranya. Ahenkara lalu pergi. Niharika melakukan hal yang sama pada Bindusara dan ia membalasnya. Bindusara mempersilahkan Niharika melakukan ritualnya.

Bindusara kemudian mendatangi permaisuri Subhrasi dahulu dan membuat mentega bersama dengan menggunakan mesin. Wanita itu pun tersenyum.

Ashoka datang dengan membawa sebuah kendi ke istana. Khurasan melihatnya dan ia kemudian menegur prajuritnya.
Khurasan : Apa kau tidak bisa melihat apa yang ada di dalam kendi itu?

Ahenkara menghampiri Ashoka dan memberinya selamat hari Janmashtmi. Ashoka membalasnya.
Ahenkara : Apa yang ada di dalam kendi itu?

Pangeran Sushima kemudian datang dan memberikan selamat hari Janmashtmi kepada mereka.
Sushima : Aku ingin memperlihatkanmu sesuatu.

Ahenkara pergi bersama Sushima.
Drupat dan Siamak memberikan selamat kepada Ashoka, kemudian mereka juga pergi.

Helena : Kenapa Ashoka tidak meninggalkan kendi itu?
Khurasan : Entah apa yang ada di dalamnya.

Di lain sisi...
Permaisuri Charumitra terlihat takjub dengan apa yang dilakukan Raja Bindusara.
Charu : Kau sudah mengejutkan kami semua dengan mengeluarkan mentega dari mesin itu.

Setelah itu, Bindusara beserrta keluarganya melakukan pemujaan untuk Dewa Krishna. Ashoka menaruh kendinya dan berpikir kalau suatu hari ia berharap bahwa ibunya bisa berdiri di sebelah Bindusara dan melakukan pemujaan bersamanya.

Para pelayan menempatkan kendi-kendi bersama dengan kendi milik Ashoka, sementara Ashoka sendiri sedang sibuk melakukan pemujaannya. Pelayan yang lainnya datang dan membawa semua kendinya. Ashoka berbalik dan mendapati bahwa kendinya telah hilang. Ia terkejut.

-------------------------------------------

Para permaisuri datang ke taman.
Pelayan : Kami telah menaruh satu kendi dan masih tersisa tiga lagi.
Charu : Dari mana datangnya kendi yang keempat?

Ashoka datang dan terkejut melihat kendinya tergantung.
Subhrasi berkata pada Bindusara.
Subhrasi : Entah dari mana datangnya kendi itu.
Charu : Kita akan menurunkannya.
Bindu : Bukan pertanda yang baik bila kita menurunkan kendi yang telah tergantung. Kurasa ini adalah tipuan yang dilakukan oleh anak-anak untuk mengecoh kalian soal kendi-kendinya. Kita tak perlu memikirkannya.

Seorang prajurit memberitahukan informasi pada Khurasan bahwa kendi Ashoka lah yang tergantung disana.

Helena : Dia tidak meninggalkan kendinya sebentar saja, lalu siapa yang menggantungnya disana? Apa dia mencoba untuk membodohi kita semua dan mengalihkan perhatian kita pada kendi-kendi itu sehingga dia bisa pergi?
Khurasan : Dia tidak bisa membodohi kita sekarang. Dia membohongiku selama berhari-hari tapi sekarang aku akan menangkapnya bersama dengan Dharma.

Ashoka membatin.
Ashoka : Dewa ada bersamaku. Aku akan berhasil hari ini.

Ashoka pergi, sementara Khurasan segera membuntutinya.

------------------------

Siamak : Aku ingin memecahkan kendinya dan memenangkan kompetisi ini. Aku ingin menghancurkan kepercayaan diri Sushima.

Sementara itu Sushima tengan memberikan instruksi pada timnya.
Sushima : Kalian semua harus bekerja dengan total. Aku ingin memecahkan kendi ibuku dan membuatnya menang.
Seseorang : Bagaimana kami bisa tahu mana kendi milik permaisuri Charumitra?
Sushima : Jangan cemas soal itu. Pertama-tama biarkan aku mencapai ke sana dan kita akan tahu tentang kendinya juga.

Di tempat lain...

Ashoka pergi ke dalam hutan. Khurasan mengikutinya bersama dengan prajuritnya. Ashoka kemudian lari dari sana.
Khurasan : Kemana dia pergi? Kalian tetap disini. Aku akan pergi dan melihat kemana dia pergi.

Khurasan tiba di sebuah tempat terpencil. Ada sebuah gubuk disana.
Ashoka berada di dalam gubuk dan ia memanggil teman-temannya.

Ashoka : Apa kalian membawa yang kuminta?
Teman : Kami tidak bisa menolak pemintaan Vanraj.
Ashoka : Kalau begitu, hajar aku!

Mereka terperangah mendengar ucapan Ashoka.
Ashoka : Kita tidak punya banyak waktu. Hajar aku!

Seseorang lalu meninjunya.
Ashoka : Kenapa lemah sekali? Kau pikir aku lemah? Jangan lupa kalau aku adalah Raja Vanraj. Jadi hajar aku keras-keras.

Seseorang meninju Ashoka dengan keras.
Ashoka : Bagus.

Mereka kemudian menghajar Ashoka.
Ashoka : Kumohon lepaskan aku. Tolong aku.

Khurasan datang dan terkejut mendengar teriakan Ashoka. Ashoka berteriak meminta pertolongan. Ia mengambil nasi dari temannya tadi dan melemparkannya pada temannya yang lain. Mereka lalu mundur.
Mereka segera kabur sebelum Khurasan bisa melihat mereka.

Khurasan : Kemana mereka pergi.
Ashoka : Aku meninggalkan pesan di Champanagri. Mereka ingin menemuiku sendirian. Mereka ingin Raja Bindusara seharusnya tidak datang tapi kemudian mereka datang dan menuduhku berbohong. Aku sudah membawa seseorang bersamaku. Ternyata itu adalah Anda yang mengikutiku. Mereka pikir Anda bersamaku.

Khurasan : Kau adalah ksatria, lalu kenapa mereka bisa menghajarmu?
Ashoka : Putra dewi Dharma adalah ksatria yang lebih hebat daripada aku. Kalau dia memukul Anda maka Anda akan mengerti. Kenapa Anda menguntitku?

Khurasan : Aku tidak bebas mengikutimu. Aku sedang berada disini kemudian aku mendengar teriakanmu jadi aku datang untuk menolongmu tapi kau malah meragukanku.

Ashoka lalu pergi.
Khurasan : Kau mau kemana?
Ashoka : Aku ingin memberitahu Raja Bindusara bahwa dewi Dharma ingin bicara padanya dan juga memberitahu nama orang yang mencoba membunuhnya bertahun-tahun lalu.

Khurasan terkejut.
(Khurasan : Kalau Bindusara sampai tahu bahwa aku terlibat dalam hal ini maka dia akan memenggal kepalaku.)

Khurasan : Hal ini tidak boleh terjadi.
Ashoka : Apa?
Khurasan : Kau terluka. Kau berdarah.

Khurasan memeriksa lukanya.
Khurasan : Aku akan membalut lukamu.

Khurasan menutupi luka Ashoka dengan pakaiannya.
(Ashoka : Akan tiba saatnya kau akan memohon untuk nyawamu. Kau berada dalam jebakanku sekarang.)



PRECAP
Ashoka : Kalau sampai dewi Dharma dan putranya tahu kalau Anda bersamaku maka...
Khurasan : Jangan beritahu mereka kalau kau bersamaku.
Ashoka : Aku akan pura-pura tidak tahu dan menunjukkan pada mereka kalau tak ada siapapun bersamaku. Anda tidak berada di dekatku tapi saat ini Anda harus mengikuti kata-kataku. Anda akan mengikuti apa yang akan kukatakan.
Khurasan menyetujuinya.


NEXT Ep 159








Comments

Popular Posts