Sinopsis Serial ASHOKA Episode 164 - 13 Oktober (ANTV)

Bindusara menghampiri para permaisuri.
Bindu : Istri-istriku pasti bersaing untuk memberikan hadiah terbaik untukku. Mari kita lihat siapa yang menang saat ini.

Ashoka datang dan mengucapkan selamat ulang tahun pada Bindusara.
Bindu : Terimakasih, temanku.
Ashoka : Aku adalah teman terburuk karena aku tidak memberikan hadiah apapun untuk Anda, malahan aku ingin meminta sesuatu dari Anda.
Bindu : Katakan saja.
Ashoka : Aku membutuhkan restu Anda agar aku tidak mengecewakan Anda.
Bindu : Aku tidak bisa karena sebelumnya aku sudah memberkatimu. Aku selalu bersamamu. Apapun yang kau lakukan, kau akan berhasil. Aku berdoa, apapun jalan yang kau pilih, ibumu bangga padamu.

Bindusara pergi, Ashoka terharu.

-------------------------
Subhrasi tengah bersiap-siap.
Subhrasi : Bagaimana jika Yang Mulia tidak menyukai hadiah dariku.
Sevika (Dharma) : Anda sudah berusaha keras, Yang Mulia akan menyukainya.
Subhrasi : Jika Yang Mulia menyukai hadiah dariku, nanti aku akan memberimu hadiah karena kau sudah banyak membantuku.

Drupat datang.
Drupat : Ayah sudah menunggu kita.

Subhrasi menyuruh Sevika (Dharma) untuk tetap di kamar dan membersihkan ruangannya.
Setelah itu ia pergi.

Dharma : Hari ini aku hanya ingin melihatnya sekali saja, tapi sepertinya tidak mungkin.


Di balai istana ....
Bindusara tiba. Subhrasi dan Niharika mengucapkan selamat ulang tahun padanya. Bindusara berterimakasih pada mereka.
Helena : Tidak, ini giliranku untuk memberkatimu.

Bindusara menyentuh kaki Helena.
Bindu : Restu ibu selalu dibutuhkan.

Sushima dan Siamak datang, kemudian menyelamati Bindusara.
Helena memberikan Bindusara gambarnya bersama putra-putranya.

Helena : Ini adalah masa depan Magadha. Maaf, tapi aku tidak tahu tentang Dharma dan putranya ketika aku membuat gambar ini. Aku tidak pernah ingin menyakitimu. Maafkan aku.
Bindu : Jangan membuatku malu dengan meminta maaf, Bu.
Charu : Aku tahu kalau kau menyukai bunga, jadi aku membuat parfum bunga untukmu. Benda ini akan bersamamu selamanya.

Sementara itu, Noor memberikannya hadiah berupa peralatan memanah.
Noor : Kau suka berburu, sekarang benda ini akan bersamamu.

Bindusara berterimakasih pada Permaisuri Noor dan Charumitra.
Subhrasi memberikannya hadiah kain buatan tangan.
Bindu : Aku tidak tahu kalau kau bisa membuatnya.
Subhrasi : Sejujurnya, Sevika yang sudah membantuku membuatnya.

(Ashoka : Hadiah ibuku ternyata disukai oleh Yang Mulia dan ia juga memakainya.)

Niharika juga memberikan hadiah kepada Bindusara, begitupun dengan Sushima.
Siamak datang sambil membawa buah-buahan.
Siamak : Aku baru tahu kalau ayah suka buah ini jadi aku menanam pohonnya dan panen pertamanya aku berikan untuk ayah.
Bindu : Ini hadiah termanis yang kuterima.
Drupat : Bagaimana bisa ayah berkata begitu? Ayah belum melihat hadiah dariku.

Drupat memberika Bindusara laddoo.
Bindu : Apa kau yang membuatnya?
Drupat : Tidak, tapi Sevika yang membuatnya. Aku membantunya dan aku tidak ikut memakannya meskipun satu saja.
Bindu : Ini adalah hadiah paling berharga untukku.

Bindusara memakan laddoonya.
Bindu : Rasanya enak sekali.

Bindusara melihat satu hadiah lagi dan memindahkan kain yang ada disitu. Ternyata ada sebuah patung kecil.
Bindusara mengamatinya.
Helena : Darimana benda itu berasal?
Subhrasi : Aku tidak tahu siapa yang membawanya kemari. Ketika aku datang, tidak ada siapa-siapa.

Khurasan tiba.
Khurusan : Itu adalah hadiah dariku.

Ashoka melihatnya dengan marah.
Khurasan : Aku yang sudah membuatnya.
Bindu : Bagus sekali. Aku tidak tahu kalau kau punya bakat yang banyak. Bawa ini ke kamarku.

(Ashoka : Ini adalah babak akhir dari peperangan. Sudah waktunya mengembalikan kehormatan ibuku.)

Ashoka pergi ke koridor dengan perasaan marah. Khurasan menghampirinya.
Khurasan : Ada apa?
Ashoka : Tidak ada.
Khurasan : Apa kau ingin mengatakan sesuatu?
Ashoka : Anda tahu apa yang kusembunyikan. Anda mendengarkan pembicaraanku dengan Ahenkara. Aku memberitahu Anda untuk tidak mengikutiku. Jika aku berniat menipu Anda maka aku pasti sudah menemui Yang Mulia, tapi itu tidak kulakukan. Jika Anda tidak percaya padaku, mari kita menemui Yang Mulia. Anda bilang padanya kalau aku menipu Anda, dan Yang Mulia akan menghukumku.

Khurasan : Aku percaya padamu karena kau adalah anak yang jujur. Tadinya aku mengetesmu, danbutuh waktu untuk percaya pada seseorang tapi sekarang aku sepenuhnya percaya padamu. Kapanpun kau tahu sesuatu tentang Dharma dan putranya, beritahu aku.

Ashoka : Aku tahu mereka akan melakukan sesuatu dalam acara ulang tahun Raja tapi mereka akan menghubungiku karena mereka membutuhkan bantuanku. Tapi jika Anda terus mengikutiku, maka...
Khurasan : Aku tidak akan mengikutimu, tapi jika kau tahu sesuatu maka..
Ashoka : Maka aku akan memberitahu Anda dulu.

Khurasan kemudian pergi.
Radhagupta datang untuk menemui Ashoka.
Ashoka : Aku tahu apa yang Chanakya inginkan tapi aku tidak bisa menggunakan ibuku untuk mengungkapkan semua yang dilakukan Khurasan karena itu akan membahayakan ibuku. Apa tidak ada cara lain? Aku ingin bicara pada Chanakya.
Radha : Chanakya masih khawatir tentang dirimu dan ibumu. Jika dia memiliki cara lain, dia pasti sudah menyarankannya. Bila kau tidak bisa melakukan ini, itu artinya kau tidak memiliki keberanian untuk memperoleh kehormatan.

Ashoka : Apa katamu? Aku tidak mampu melihat ibuku menderita. Dia layak mendapatkan kehormatannya. Khurasan sedang menikmati segalanya. Dia dihormati sedangkan ibuku disebut penjahat padahal dia tidak bersalah.
Radha : Kau sebaiknya percaya pada Chanakya. Ketika Khurasan berhadapan dengan Dharma maka Raja Bindusara akan disana juga.
Ashoka : Bagaimana caranya?
Radha : Chanakya akan memastikan kalau Raja ada disana.
Ashoka : Ketika aku sangat membutuhkan Chanakya, dia tidak ada bersamaku.

Radha : Kau tidak bisa meragukan gurumu, jika dia tidak hadir maka pasti ada alasannya. Dia bersamamu setiap saat. Kita tahu kalau apa yang kau lakukan tidak lah mudah, tapi terkadang kau harus berjalan sendirian. Jika kau percaya pada dirimu sendiri maka tak ada seorang pun yang bisa menghentikanmu mendapatkan apa yang kau inginkan.

Ashoka menyentuh kaki Radhagupta.
Ashoka : Restui aku untuk membuat ketidakmungkinan ini menjadi mungkin.

Radhagupta memberikan restunya, lalu Ashoka pergi.



PRECAP

Khurasan terlibat pertarungan pedang dengan Ashoka. Ashoka mengenainya. Khurasan jatuh di kaki Bindusara. Ashoka datang. Bindusara melihat mereka dengan bingung.



NEXT Ep 165









Comments

Popular Posts