Sinopsis Serial ASHOKA Episode 165 - 14 Oktober (ANTV)

Bindusara masuk ke balai istana bersama keluarganya.

Helena berbicara pada Khurasan.
Helena : Bagaimana bisa patung itu ada disini? Dimana Ashoka?
Khurasan : Aku sudah bicara pada Ashoka. Aku yakin kalau Dharma akan menghubungi Ashoka sebelum menemui Bindusara. Ashoka akan memberitahuku kemudian itu akan menjadi akhir dari Dharma dan putranya.
Helena : Kesalahan tidak boleh terjadi saat ini.

Helena pergi. Ashoka datang.
Khurasan : Apa kau mendapat pesan dari Dharma?
Ashoka : Tidak, kupikir kalau acaranya akan dimulai, makanya aku datang kemari. Anda mengawasiku dari kejauhan.
Khurasan : Kalau sampai aku bertemu dengan dia dan putranya maka...
Ashoka : Maka?
Khurasan : Aku akan membawa mereka menemui Raja Bindusara. Mereka adalah pengkhianat.

-------------------------------------

Bindusara : Ini adalah hari yang besar untukku. Ini waktunya bagiku untuk mengumumkan sesuatu, untuk mengejutkan kalian semua. Semua orang tua melihat anak-anaknya tumbuh, keluargaku telah melihat saat-saat sulit tapi aku ingin mengumumkan sesuatu, kemudian banyak hal akan berubah. Akan ada penambahan anggota baru dalam keluarga kita. Dia akan menjadi menantu disini. Aku menyarankan agar Ahenkara menikah dengan Sushima.

Ahenkara langsung terkejut mendengarnya.
Bindu : Niharika, kuharap kau setuju dengan hal ini.

Niharika memberikan senyuman palsu padanya.
Bindu : Apa kalian semua tidak senang?
Helena : Kenapa keputusan ini begitu tiba-tiba?
Bindu : Aku punya pemikiran tentang itu sebab ini menyangkut masa depan putraku. Aku meminta persetujuan dari Chanakya juga dan ia memberikannya.
Charu : Dimana dia?
Bindu : Chanakya sedang melakukan misi yang penting. Dia akan segera kembali.

Bindusara bertanya lagi pada Ratu Niharika.
Bindu : Apa kau setuju dengan hubungan ini?
Niharika : Lamaran ini begitu tiba-tiba tapi ini adalah hari spesial, selain itu tidak ada pria lain sebaik pangeran Sushima untuk Ahenkara. Terimakasih untuk lamarannya.

Permaisuri Charumitra juga menyetujuinya. Dharumitra memberikan selamat pada Sushima dan Niharika.
Sushima menyeringai. Ahenkara merasa tegang.
Ashoka melihat semua itu kemudian pergi. Khurasan membuntutinya.

Ashoka memberi salam pada orang-orang di istana.
Khurasan masih mengawasi Ashoka.
Prajurit Khurasan memberitahunya bahwa hanya ada satu pintu gerbang istana yang terbuka.
Khurasan : Bila Dharma dan putranya datang ke istana maka mereka akan menghubungi Askhoa. Aku akan menangkap mereka saat itu juga.

----------------------------------

Bindusara makan siang dengan anggota keluarganya. Dharma melihatnya dari kejauhan.
Bindusara sedang memakan makanannya dan teringat ketika Dharma biasa membuat itu untuknya.
Dharma tersenyum melihatnya.

Dharma : Setidaknya aku bisa melihatnya hari ini dan bisa melakukan sesuatu untuknya.

Di tempat lain...
Ashoka menjatuhkan surat dari kantongnya.
Khurasan mengambilnya dan membaca surat yang ia kira ditulis dari Dharma. Dalam surat itu tertulis bahwa ia dan putranya akan menemui Bindusara. Dharma akan memberitahu Raja apa yang terjadi lima belas tahun yang lalu.

Khurasan : Dimana mereka.
Ashoka : Aku tidak tahu.
Khurasan : Surat ini ada di kantongmu. Apa yang kau sembunyikan?
Ashoka : Anda tidak percaya padaku. Kalau begitu biarkan aku pergi menemui Raja Bindusara. Dia akan percaya padaku.
Khurasan : Aku tidak bermaksud begitu. Hanya kau yang sudah melihat putra Dharma hadi bagaimana bisa kau tidak mengenalinya?

Ashoka : Anda terus mengawasiku, lalu kenapa Anda tidak melihat siapa yang memasukkan surat ke dalam kantongku. Jika mereka bisa membohongi Panglima kerajaan makau aku hanyalah seorang anak kecil. Mereka sangat pintar. Mereka akan keluar secara terbuka. Tenanglah.

(Khurasan : Entah kemana putra Dharma pergi.)

(Ashoka : Jika aku harus mengakhiri hidup Khurasan maka aku harus mengambil resiko sekali saja, jadi sekarang aku akan memastikan kalau Khurasan bisa melihat ibuku tapi tidak bisa menangkapnya.)

Sementara itu..
Bindusara pergi setelah makan siang.

Dharma berpikir kalau Bindusara masih sangat menyukai makanan itu.
Ashoka datang menghampiri Dharma dan ia bilang kalau ia menyukai hadiah darinya. Dharma bingung.
Ashoka : Maksudku, ibu sudah membantu permaisuri Subhrasi untuk membuat hadiah dan Raja menyukainya.
Dharma : Bagaimana dengan hadiah darimu?
Ashoka : Itu untuk saat terakhir. Aku akan segera memberikannya.
Dharma : Ketika kau mengambil tanggung jawab maka penuhilah, ketika tujuan sudah di depan mata maka seorang ksatria tidak akan menoleh ke belakang. Kau sudah bekerja keras dan aku tahu kau akan meraih apa yang kau inginkan, dan Yang Mulia akan menyukainya. Aku tahu putraku, jika ia pergi keluar untuk meraih sesuatu maka ia akan mendapatkannya.

Ashoka meminta restu ibunya.
Dharma : Apa kau sudah makan sesuatu?
Ashoka : Setelah perayaan berakhir. Datanglah ke kamar, kita akan makan siang bersama sebagai keluarga hari ini.

Ashoka menghapus air matanya dan kemudian melangkah pergi.

---------------------------------

Helena mendatangi Khurasan.
Helena : Kau bahkan tidak bisa melihat siapa yang menaruh surat di kantong Ashoka. Itu bisa saja berarti kalau matamu yang bermasalah atau Ashoka yang membodohimu.
Khurasan : Ashoka hanyalah anak-anak. Dia tidak bisa membodohiku. Dia tahu siapa aku. Dia mengatakan padaku segalanya. Apa kau pikir kalau Chanakya membantu Ashoka? Tapi dia bahkan tidak ada di Patliputra.

Helena : Baik, mari kita percaya pada Ashoka. Dharma sudah menulis surat kalau dia akan menemui Bindusara malam ini tapi dia bisa bertemu dengannya setiap saat.
Khurasan : Aku akan terus mengawasi Ashoka.

Di tempat berbeda...
Radhagupta bertemu dengan Ashoka.
Radha : Apa hadiahnya sudah siap?
Ashoka : Ya, tapi aku khawatir.
Radha : Keamanannya ada di tanganmu. Kalau kau mengikuti semua petunjuknya maka tidak akan ada apapun yang terjadi.

Ashoka mengangguk, dan pergi.

Khurasan menghampiri Ashoka.
Khurasan : Apa yang kau bicarakan dengan Radhagupta?
Ashoka : Kenapa Anda tidak percaya padaku?
Khurasan : Tidak bolehkah aku bertanya?
Ashoka : Aku mengatakan rahasiaku pada Radhagupta.
Khurasan : Apa?
Ashoka : Chanakya sedang berada di luar kota, karena itu ia memberiku tanggung jawab untuk memberikan hadiah ini kepada Yang Mulia Bindusara. Jadi aku menyiapkannya.
Khurasan : Kau bisa menikmati perayaannya tapi jangan lupa dengan pekerjaan kita.
Ashoka : Anda bisa lupa pada Dharma tapi tidak denganku.

Ashoka menyingkir dari hadapan Khurasan.

Di balai istana...
Semuanya menyanyi untuk Bindusara.
Bindusara tiba bersama keluarganya, kemudian ia duduk di singgasananya. Ashoka masuk kesana.

Ashoka : Di hari ulang tahun Yang Mulia, aku ingin menceritakan sebuah kisah drama. Aku harap semua orang bisa hidup untuk dharma ini.


PRECAP

Khurasan terlibat pertarungan pedang dengan Ashoka. Ashoka mengenainya. Khurasan jatuh di kaki Bindusara. Ashoka datang. Bindusara melihat mereka dengan bingung. Dharma berkata pada Bindusara kalau anak itu adalah putranya, Ashoka.


NEXT Ep 166





Comments

Popular Posts