Sinopsis Serial ASHOKA Episode 166 - 15 Oktober (ANTV)

Ashoka : Aku ingin menampilkan sebuah pertunjukan. Aku harap semua orang akan melihat hidup mereka di dalamnya.

Ia kemudian menyerukan pujian, lalu beberapa orang penampil datang dan menampilkan sebuah kisah cinta.
Dua orang alim terlihat saling mencintai. Bindusara dan Dharma melihatnya dan mengingat masa-masa mereka bersama. Dharma menangis.
Kedua penampil tadi kemudian menikah seperti saat Bindusara menikahi Dharma.

Ashoka : Cinta bisa melampaui segala sesuatu. Dewa Siwa sedih ketika kehilangan cintanya yaitu Dewi Sati.

Bindusara kemudian terbayang saat ia meninggalkan Dharma setelah memberinya cincin.

Dharma melihat penampil wanita. Disana terlihat bahwa Sati seolah sedang terbakar di dalam kepungan api. Khurasan juga memperhatikannya. Tiba-tiba prajuritnya memberitahunya sesuatu. Akhirnya Khurasan memutuskan pergi dari sana.

Khurasan menghampiri pria yang memiliki dokumen keluarga di desa tempat Dharma dahulu tinggal. Ia menanyakan nama putra Bindusara pada orang itu.
Si Pria : Aku tidak tahu. Aku sudah mengatakannya pada Yang Mulia.
Khurasan : Kalau kau tidak memberitahu aku maka kau akan kehilangan nyawamu.
Si Pria : Aku tidak tahu.

Khurasan marah dan langsung menyerangnya menggunakan pedang.

Sementara itu..
Pertunjukan masih berlangsung di balai istana. Dewa Siwa bertarung dengan para musuh, dan Dewi Sati datang untuk menemuinya. Mereka kehilangan satu sama lain.

Bindusara membayangkan saat ia melihat Dharma di istana setelah 14 tahun lamanya.
Khurasan kembali. Kemudia Dewa Siwa dan Dewi Parwati (reinkarnasi Dewi Sati) akhirnya bertemu dan bersatu kembali, lalu keduanya menghampiri putra mereka.

Ashoka masuk dan bertempur dengan para musuh yang ada di pertunjukan tersebut. Mereka pun mati. Bindusara senang melihatnya. Dharma pun tersenyum pada Ashoka, dan Ashoka juga memandang ibunya. Ia menunjuk ke arahnya kemudian pergi. Hal yang sama dilakukan juga oleh Radhagupta dan ia juga menyingkir dari tempat itu. Khurasan menyadarinya. Khurasan melihat ke arah wanita yang meninggalkan balai istana.
Khurasan begitu terkejut melihat wajahnya yang ternyata adalah Dharma. Ia segera membuntutinya.

Radhagupta menggumam pada dirinya sendiri.
Radha : Ashoka sudah mengikuti perintah Chanakya tapi kami harus melihat bagaimana ia akan menghentikan Khurasan dalam mendapatkan Dharma. Satu kesalahan kecil saja bisa menghancurkan semuanya.


Di balai istana...
Bindu : Itu adalah pertunjukan yang sangat bagus. Aku merasa aku adalah bagian di dalamnya. Aku akan memberikan hadiah untuk semua orang yang bermain dalam pertunjukan ini.
Sushima berpikir kalau ia menunjukkan kebohongan sebagai kebenaran dengan sebuah pertunjukan.

Sushima : Dimana Ashoka?

Helena berpikir kalau Ashoka pasti membawa Khurasan menemui Dharma.

Prajurit memberikan selamat kepada Raja Bindusara atas pernikahan Pangeran Sushima dan Putri Ahenkara. Helena mengalihkan pernikahannya dari Ashoka.


Di tempat berbeda...
Ashoka mendatangi Khurasan.
Ashoka : Apa yang Anda lakukan disini?
Khurasan : Aku melihat Dharma.
Ashoka : Aku juga akan memberitahumu hal yang sama. Mereka pergi ke atas.
Khurasan : Kalau begitu, ayo kita pergi kesana.

(Ashoka : Semoga ia tidak melukai ibuku.)

---------------------

Noor tidak membiarkan Bindusara pergi kemanapun.
Charumitra berbicara pada Khalatak.
Charu : Noor tidak meninggalkannya sedetik pun.
Khalatak : Dia merasa tidak aman dengan kesuksesanmu.
Charu : Aku harus berterimakasih pada Ratu Helena. Dia menerima lamaranku dan berbicara pada Bindusara mengenai pernikahan ini.

Di sisi lain, Niharika berbicara pada Helena.
Niharika : Apa Khurasan mampu mengatasi Dharma?
Helena : Tenanglah.
Niharika : Aku merasa tegang.

Charumitra tiba-tiba datang menghampiri mereka.
Charu : Jangan cemas. Ahenkara sudah seperti putriku sendiri. Kami akan menjaganya. Bindusara tidak memiliki putri, jadi dia akan sangat menjaganya.

Niharika tersenyum.
Sushima dan Ahenkara berdiri bersama. Teman Sushima, Amarjeet, yang pernah berlaku kurang ajar pada Ahenkara, mendatanginya.
Amarjeet : Sekarang kau adalah Putri kami.

Ia menyentuh kaki Ahenkara. Ahenkara merasa tidak nyaman dan ia mundur ke belakang.
Amarjeet : Sepertinya kau masih belum memaafkanku atas kesalahan yang kulakukan sebelumnya.
Ahenkara : Aku sudah memaafkanmu.

Niharika berkata pada Helena.
Niharika : Aku merasa cemas. Aku akan pergi dan melihat Khurasan.

Charumitra mendekati Niharika.
Charu : Aku ingin mengajakmu menemui beberapa teman.
Charumitra membawa Niharika pergi.

Ahenkara berpikir kalau Ashoka sudah menghilang terlalu lama. Ia berpikir untuk memberitahu ibunya, Niharika. Ketika dia akan pergi. Sushima memegang tangannya.
Sushima : Kau mau pergi kemana?
Ahenkara : Aku ingin bicara pada ibuku.
Sushima : Katakan padaku apa yang mau kau katakan? Aku adalah pasangan hidupmu. Aku tahu kau ingin bertemu Ashoka. Dia tidak terlihat selama beberapa saat tapi kau jadi begitu tidak sabar?
Ahenkara : Kau jahat. Ashoka membahayakan hidupnya demi menemukan adikmu tapi kau...

Ahenkara pergi.
Sushima : Aku akan membunuh Ashoka sebelum Ahenkara. Dia sudah merampas semuanya dariku. Pertama cinta ayahku, dan kedua cinta pertamaku, Ahenkara.

Di tempat lain...
Ashoka dan Khurasan pergi ke atas tapi pintunya terkunci.
Ashoka : Putranya Dharma memberitahuku kalau dia akan menemuiku dulu di lantai pertama istana tapi hanya ada satu jalan saja untuk pergi ke atas. Bagaimana kita bisa ke sana sekarang?

Khurasan mengambil sesuatu dari sana. Ia kemudian menarik pelatuk di dinding dan tiba-tiba sebuah tangga lain meluncur.
Ashoka : Aku tidak tahu jalan rahasia ini.
Khurasan : Hanya keluarga raja saja yang mengetahui hal ini.



PRECAP

Khurasan terlibat pertarungan pedang dengan Ashoka. Ashoka mengenainya. Khurasan jatuh di kaki Bindusara. Ashoka datang. Bindusara melihat mereka dengan bingung. Dharma berkata pada Bindusara kalau anak itu adalah putranya, Ashoka.




NEXT Ep 167




Comments

Popular Posts