Sinopsis Serial ASHOKA Episode 172 - 23 Oktober (ANTV)

Dharma : Bolehkan aku mengatakan sesuatu?
Bindu : Tentu.
Dharma : Kumohon jangan ada hukuman mati.
Helena : Aku memberikan hukuman mati kepada putraku dengan tanganku sendiri karena dia adalah seorang pengkhianat.
Dharma : Dengan hukuman mati, hanya si penjahatnya saja yang mati tapi tidak dengan kejahatannya. Jika ini bukan kasusnya maka setelah kematian Justin, Khurasan bisa saja tidak melakukan hal ini.

Chanakya : Hukuman penting diberikan kepada penjahat, dan pengkhianatan merupakan kejahatan yang besar.
Dharma : Jika kita tidak bisa memberinya kehidupan maka kita tidak memiliki hak untuk mengambilnya.
Bindu : Aku setuju dengannya tapi kita tidak bisa membiarkan pengkhianat keluarga kerajaan. Khurasan akan diberikan hukuman dan dia akan menghabiskan hidupnya di penjara. Jadi dia akan mengingat kalau Dharma telah menyelamatkan hidupnya. Dan satu matanya akan dicongkel sehingga dia tidak akan pernah lupa kalau dia telah buta karena cintanya pada putranya serta telah melakukan kejahatan yang kejam. Bawa dia pergi.

Khurasan dibawa keluar dari ruangan.
Bindu : Sidang selesai.
Helena : Tunggu! Aku ingin menyambut menantuku dan juga cucuku.
Bindu : Ibu baik sekali.

Helena mendatangi Dharma dan Ashoka. Ia memakaikan tilak kepada Dharma dan melakukan "Aarti" padanya. Dharma menyentuh kaki Helena.
Helena : Aku harap Magadha akan mendapatkan banyak kesejahteraan dari pemikiranmu.

Radhagupta bergumam pada Chanakya.
Radha : Wanita yang mengincar hidupnya sampai kemarin sekarang malah melakukan "Aarti" padanya.
Chanakya : Aku tahu kalau sosok asli Helena tidak bisa dibongkar dengan mudah.

Helena kemudian melakukan "Aarti" pada Ashoka. Ashoka menyentuh kaki Helena.
Helena : Sebelum aku memberikan restuku, aku ingin membuat pengakuan. Aku tidak pernah menyukai Ashoka. Ada saat ketika kita memiliki keraguan pada Chanakya. Saat itu aku meminta Bindusara agar berhati-hati terhadap Ashoka. Aku tidak percaya pada Chanakya saat itu. Aku pikit Chanakya membuat rencana untuk menjadikan anak biasa sebagai seorang Raja.

Helena beralih pada Chanakya.
Helena : Aku minta maaf karena tidak percaya padamu sebelumnya juga padamu karena menjadikan anak biasa Chandragupta Maurya sebagai seorang Raja. Aku telah mendiskusikannya denganmu tapi kau tidak memberitahuku yang sebenarnya tentang Ashoka.

Chanakya : Apapun yang Anda lakukan semua demi putra Anda. Dan apa yang kulakukan adalah demi Magadha.
Ashoka : Anda tidak perlu merasa terlalu cemas. Seseorang yang merupakan Raja tidak memerlukan singgasana untuk disebut Raja. Aku adalah Raja Vanraj dari dulu dan akan tetap menjadi Raja Vanraj. Apapun yang kulakukan adalah demi memberikan kehormatan kepada ibuku dan menyatukan kedua orang tuaku. Tahta tidak pernah menjadi tujuanku. Tahta tidak diperlukan untuk melayani negara Anda. Aku hanya ingin mendapatkan bantuan dari ayahku dan menolong saudara-saudaraku. Aku ingin melayani Magadha. Aku ingin membuat negeriku menjadi damai.

Bindu : Kenapa kita mencemaskan pewaris tahta dari sekarang? Ketika tiba saatnya, aku akan mengumumkan siapa pewarisku.
Helena : Aku ingin menghabiskan waktu bersama cucuku, jadi aku akan membawanya.

Helena menyuruh Subhrasi untuk mendandani Dharma agar terlihat seperti seorang ratu juga. Helena membawa Ashoka dari sana, sementara Subhrasi pergi bersama Dharma.

Helena membawa Ashoka masuk ke kamarnya. Semua prajurit membungkuk pada Ashoka.

Helena teringat bagaimana Ashoka sudah menghancurkan rencananya setiap saat. Ketika dia gagal membakar istana lak, kemudian Ashoka berhasil menangkap Vrahmir, juga saat ia menyatukan keluarganya. Helena merasa marah. Ia lalu membawa Ashoka ke sebuah kamar anggota keluarga kerajaan. Ashoka terkejut melihat seisi ruangan yang begitu mewah.

Ashoka : Kamar ini milik siapa?
Helena : Ini adalah kamar Justin, tapi sekarang aku ingin agar kau yang menempati kamar ini.
Ashoka : Aku tidak tahu kalau Anda akan begitu mencintaiku.
Helena : Kau akan melihatnya lebih banyak.

Ashoka memeluknya, sedangkan Helena merasa jengkel.

-----------------------------

Permaisuri Subhrasi marah pada pelayan karena ia kehilangan barang.
Subhrasi : Aku seharusnya berhati-hati. Aku seharusnya tidak bergantung pada orang lain.

Sementara itu Dharma datang dengan mengenakan pakaian selayaknya permaisuri yang lain. Ia kemudian memberitahu Subhrasi dimana tempat barang-barang miliknya. Subhrasi berterimakasih. Ia kemudian terhenti. Dharma mencoba memberi sesuatu padanya.

Subhrasi : Biarkan saja. Aku tidak terbiasa mengerjakan hal-hal itu sendiri.

Ia membantu Dharma berpakaian.
Dharma : Aku tahu kalau kau jengkel padaku, dan itu tidak salah.
Subhrasi : Aku sudah bilang padamu kalau ada yang mengganggumu seharusnya kau memberitahuku tapi kau tidak melakukannya.
Dharma : Aku ingin memberitahumu semuanya tapi situasinya tidak memungkinkan. Jika kau berada di posisiku dan jika hidup Drupada berada dalam bahaya maka kau juga akan melakukan hal yang sama.
Subhrasi : Ini bukan soal kebenaran tapi aku adalah seorang manusia. Aku tidak mampu mengambil sikap begitu drastis. Aku tidak bisa menerima semuanya karena semua begitu tiba-tiba. Aku bukanlah istri pertama Bindusara dan aku membagi cintanya bersama dua istrinya yang lain dan aku akan melakukan hal yang sama sekarang tapi aku membutuhkan waktu untuk menerima semua ini.

Dharma : Aku tahu bahwa kau adalah wanita yang baik. Jangan khawatir. Ashoka akan menjadi pangeran tapi dia tidak akan merampas apapun dari saudara-saudaranya. Aku sudah menanamkan nilai-nilai yang baik padanya.

Subhrasi : Kau telah hidup di masa yang sulit selama empat belas tahun. Sekarang adalah saatnya bagimu untu bahagia. Bindusara sudah menunggumu sekian lama. Sekarang pergilah menemuinya.

Subhrasi membawa Dharma menuju Bindusara. Bindusara begitu terpesona melihat Dharma.
Bindu : Menakjubkan, cantik sekali. Ketika aku melihatmu empat belas tahun yang lalu, kau sama cantiknya dengan hari ini. Terimakasih, permaisuri Subhrasi karena telah membantu Dharma.

Permaisuri Subhrasi tidak suka melihat perilaku Bindusara pada Dharma. Bindusara mengulurkan tangannya dan Dharma menyambutnya. Bindusara membawanya dari sana. Subhrasi melihat dengan perasaan tegang.

------------------------
Nicator : Apa kau lupa kalau Ashoka adalah alasan dibalik kematian Justin, tapi kau malah memberikan kamar Justin padanya. Aku tidak pernah berpikir kalau kau akan menjadi sangat oportunis. Apa kau menerima kekalahanmu dari Chanakya? Apa sekarang kau tidak ingin menjadikan Siamak sebagai raja?

Helena : Ini adalah tujuan hidupku, membuat Siamak menjadi raja. Chanakya bermain pintar tapi aku akan mengalahkannya. Chanakya akan mencoba memperlihatkan pada Bindusara betapa Ashoka sangat mirip dirinya. Tapi aku akan menunjukkan pada Bindusara kalau Ashoka tidak seperti dirinya. Betapa sangat berbedanya Ashoka dari kepribadiannya. Ashoka yang telah menyatukan orang tuanya, akan menjadi alasan bagi perpisahan mereka juga. Dan mengenai Siamak, Noor tidak akan membiarkan pengorbanan cintanya sia-sia. Aku ingin kau pergi dari sini karena Chanakya bisa menjebakmu. Ketika saatnya tiba, kami akan membutuhkan bantuanmu dari luar.


PRECAP

Radha memperingatkan para prajurit bahwa tak ada seorang pun yang bisa memasuki istana tanpa ijin masuk dan interogasi. Seorang gadis datang ke istana. Prajurit menghentikannya dan memintanya menunjukkan ijin masuknya. Gadis itu menunjukkannya dan prajurit pun membiarkannya masuk.

Si Gadis : Tak ada seorang pun yang bisa menyelamatkan Ashoka dari seranganku.

Sementara itu, Ashoka sedang mandi di kamar mandi kerajaan dan begitu menikmatinya. Gadis tadi masuk ke kamar Ashoka.




NEXT Ep 173







Comments

Popular Posts