Sinopsis Serial ASHOKA Episode 173 - 26 Oktober (ANTV)
Bindusara bersama dengan Dharma. Noor datang dan menghampiri mereka.
Noor : Jadi ini wajah aslimu? Bindusara memberitahuku tentang dirimu di malam pernikahan kami. Aku pikir kau pasti sangat cantik karena pikiran Bindusara hanya tertuju padamu saja. Aku selalu cemburu padamu tapi ketika melihatmu sebagai pelayan, aku tidak tahu kalau kau orang yang sama dengan Dharma yang cantik.
Bindu : Apa yang kau katakan?
Noor : Aku kesini hanya untuk menyambut Dharma. Sebelumnya aku selalu bertarung dengan kenangan Dharma untuk mendapat perhatian darimu tapi sekarang Dharma ada disini jadi aku tidak apa-apa. Aku akan pergi dari sini tapi aku ingin bertanya sesuatu padamu. Jika kau berada di posisi ayahku, maka apa yang akan kau lakukan? Jika putrimu datang padamu di malam pernikahannya, menangis dan memberitahu kalau suaminya mencintai orang lain. Saudaraku mati demi dirimu, ayahku melayanimu selama bertahun-tahun tapi apa yang kau lakukan padanya?
Bindusara terdiam.
Noor : Aku sudah mendapatkan jawabannya dari kebungkamanmu. Kau tidak bisa salah karena kau adalah seorang suami dan suami sama dengan Dewa. Terimakasih karena kau tidak melibatkan aku dan Siamak dalam hukuman itu.
Noor kemudian bicara kepada Dharma.
Noor : Aku menyambutmu di istana ini. Tapi istana ini lebih berbahaya dibanding di Vann. Disini kita tidur di ranjang penuh taburan bunga mawar tapi di dalamnya tersembunyi banyak diri yang akan menusuk kita. Kuharap kau merasa damai tinggal disini.
Noor lalu pergi, sedangkan Bindusara melihat ke arah Dharma dengan perasaan tidak tenang.
-----------------
Ashoka masuk ke kamarnya dan terpesona mengamati seisi ruangan.
Ashoka bertanya pada seorang pelayan wanita yang ada disana.
Ashoka : Kenapa kau datang kemari?
Pelayan 1 : Saya membawakan pakaian kerajaan untuk Anda.
Pelayan 2 : Saya membawakan susu untuk Anda.
Pelayan 3 : Saya akan mengipasi Anda jadi Anda bisa tidur dengan tenang.
Ashoka : Jadi kalian semua akan terjaga sementara aku tidur?
Semua Pelayan : Ya.
Ashoka : Seseorang tidak akan bisa tidur jika ia merasakan ketegangan. Tapi hari ini adalah hari terindah dalam hidupku karena orang tuaku kembali bersama. Sekarang kalian pergilah.
Pelayan : Tapi Anda adalah pangeran. Kami harus melayani Anda.
Ashoka : Aku memerintahkan kalian untuk pergi. Aku ingin sendiri.
Pelayan-pelayan itu menuruti permintaan Ashoka, dan berlalu pergi.
Di tempat berbeda...
Helena mendatangi Noor.
Helena : Bagus karena kau tidak menangis.
Noor : Kau hanya kehilangan putramu saja tapu aku sudah kehilangan ayahku, cintaku, dan juga saudaraku. Aku ingin putraku menjadi Raja saja.
Helena : Baguslah kau masih ingat misi kita.
Noor : Aku ingin tahu bagaimana caranya menjadikan putraku sebagai raja.
Helena : Tapi apa kau yakin kalau Khurasan akan diam? Dia tidak mengatakan yang sesungguhnya tentangmu kalau kau yang menyuruhnya untuk membunuh Dharma.
Noor : Kau menghina pengorbanannya. Ayah yang bisa mengambil nyawa siapapun demi putrinya maka dia juga bisa mengorbankan hidupnya demi putrinya. Dengan meragukannya itu artinya kalian para prang Yunai tidak pernah mempercayai kami orang Khurasani.
Helena : Bukan seperti itu tapi kita harus meyakinkannya dengan bertemu Khurasan.
Noor : Aku tahu apa yang haru kulakukan sekarang. Kau pikirkan saja tentang misi kita. Awalnya hanya Sushima lah yang menjadi lawan Siamak tapi sekarang ada Sushima dan Ashoka yang menjadi lawan Siamak. Dan Ashoka lebih berbahaya dibandingkan Sushima. Bindusara sangat menyukai Ashoka dan Chanakya juga ada bersamanya. Semua orang berpihak padanya.
Helena : Chanakya pasti memiliki kelemahan dan kita harus menemukannya. Aku sudah mengambil keputusan kalau aku akan diam. Aku akan menunjukkan kalau aku telah menerima kekalahanku di depan Chanakya. Kita akan menunggu saat musuh kita melakukan kesalahan.
-------------------------
Ashoka pergi ke kamar Chanakya tapi Chanakya sedang sibuk berdoa. Ketika Ashoka akan pergi, Chanakya menghentikannya.
Chanakya : Pangeran Ashoka, silahkan masuk.
Ashoka mendekatinya.
Ashoka : Kumohon jangan memperlakukan aku seperti yang lain. Aku adalah Ashoka yang sama.
Chanakya : Kau adalah seorang pangeran dan kau tidak bisa menolak hal itu. Sebelumnya tak ada siapapun yang tahu tentang dirimu tapi sekarang semua pandangan tertuju padamu. Semua memiliki harapan darimu.
Ashoka : Apa yang Anda pikirkan?
Chanakya : Kau pernah berkata kau bisa memberikan hidupmu untuk melindungi tanah airmu.
Ashoka : Tujuanku bukanlah tahta. Aku ingin melayani tanah airku dan aku akan melakukan apa yang akan Anda katakan.
Chanakya : Perjalananmu dimulai. Bersiaplah.
------------------
Adik Ahenkara yang masih bayi sedang menangis.
Ahenkara : Tenanglah. Aku tahu kau merindukan ibu tapi kita tidak bisa membawanya kembali.
Ashoka menghampiri Ahenkara.
Ahenkara terlihat emosi melihat Ashoka. Ia marah dan menampar Ashoka dengan keras. Ia menangis dan menamparnya lagi. Ahenkara mendorong tubuh Ashoka.
Ahenkara : Kenapa? Kenapa kau melakukannya?
Ashoka : Maafkan aku. Aku tidak punya jalan lain. Ini tentang ibuku dan tanah airku.
Ahenkara : Kenapa kau berbohong padaku? Kenapa kau tidak memberitahuku kalau kau mendapat bahaya dari ibuku? Semua orang memanfaatkan aku demi kepentingan mereka sendiri. Ibuku menyerahkanku pada Sushima demi kepentingannya dan kau juga melakukannya. Kupikir kau orang yang lugu tapi ternyata kau sama saja dengan pangeran lainnya yang menggunakan gadis-gadis demu kepentingan sendiri.
Ashoka : Aku tahu kalau itu tidak baik tapi semua sudah terjadi.
Ahenkara : Kenapa kau menyelamatkan aku saat itu? Aku berdoa aku mati saja di hari itu. Untuk siapa sekarang aku hidup? Aku tidak punya alasan.
Ashoka : Kau memiliki alasan di depanmu. Aku sangat mengetahui rasanya hidup tanpa ibu. Lalu Yang Mulia berkata padaku untuk memiliki tujuan dalam hidup yaitu melayani tanah airmu. Aku memiliki alasan untuk hidup hari itu. Adikmu membutuhkanmu. Jadikan dia sebagai tujuan hidupmu.
Ahenkara : Bagaimana bisa aku melakukannya sendiri?
Ashoka : Siapa yang bilang kalau kau sendirian? Aku bersamamu.
Ashoka mengambil adik Ahenkara dari tangannya dan menggendongnya.
Ashoka berniat pergi dari kamar Ahenkara, tapi Sushima datang.
Sushima : Apa yang kau lakukan di kamar istriku malam-malam begini?
Ashoka : Kau salah paham, Kak.
Sushima : Jangan panggil aku kakak! Kau telah berbohong padaku!
Ashoka : Aku tidak bisa mengatakannya padamu.
Sushima : Baiklah kalau kau memang tidak bisa memberitahuku, tapi kalau kau tahu aku saudaramu, kau seharusnya meminta bantuanku menangkap Khurasan. Akan tetapi kau tidak melakukannya. Kau tahu kenapa? Karena kau ingin melakukan semuanya sendiri. Kau ingin menunjukkan pada semua orang betapa hebatnya dirimu karena kau bisa melakukannya seorang diri. Hari ini aku mengetahui kalau kau bukan hanya rendah tapi juga tidak berkarakter karena kau membahayakan nyama ibumu untuk menjadi hebat dan memperoleh kekuasaan.
Ashoka : Kakak!!!
PRECAP
Radhagupta memperingatkan para prajurit bahwa tak ada seorang pun yang bisa memasuki istana tanpa ijin masuk dan interogasi. Seorang gadis datang ke istana. Prajurit menghentikannya dan memintanya menunjukkan ijin masuknya. Gadis itu menunjukkannya dan prajurit pun membiarkannya masuk.
Si Gadis : Tak ada seorang pun yang bisa menyelamatkan Ashoka dari seranganku.
Sementara itu, Ashoka sedang mandi di kamar mandi kerajaan dan begitu menikmatinya. Gadis tadi masuk ke kamar Ashoka.
NEXT Ep 174
Noor : Jadi ini wajah aslimu? Bindusara memberitahuku tentang dirimu di malam pernikahan kami. Aku pikir kau pasti sangat cantik karena pikiran Bindusara hanya tertuju padamu saja. Aku selalu cemburu padamu tapi ketika melihatmu sebagai pelayan, aku tidak tahu kalau kau orang yang sama dengan Dharma yang cantik.
Bindu : Apa yang kau katakan?
Noor : Aku kesini hanya untuk menyambut Dharma. Sebelumnya aku selalu bertarung dengan kenangan Dharma untuk mendapat perhatian darimu tapi sekarang Dharma ada disini jadi aku tidak apa-apa. Aku akan pergi dari sini tapi aku ingin bertanya sesuatu padamu. Jika kau berada di posisi ayahku, maka apa yang akan kau lakukan? Jika putrimu datang padamu di malam pernikahannya, menangis dan memberitahu kalau suaminya mencintai orang lain. Saudaraku mati demi dirimu, ayahku melayanimu selama bertahun-tahun tapi apa yang kau lakukan padanya?
Bindusara terdiam.
Noor : Aku sudah mendapatkan jawabannya dari kebungkamanmu. Kau tidak bisa salah karena kau adalah seorang suami dan suami sama dengan Dewa. Terimakasih karena kau tidak melibatkan aku dan Siamak dalam hukuman itu.
Noor kemudian bicara kepada Dharma.
Noor : Aku menyambutmu di istana ini. Tapi istana ini lebih berbahaya dibanding di Vann. Disini kita tidur di ranjang penuh taburan bunga mawar tapi di dalamnya tersembunyi banyak diri yang akan menusuk kita. Kuharap kau merasa damai tinggal disini.
Noor lalu pergi, sedangkan Bindusara melihat ke arah Dharma dengan perasaan tidak tenang.
-----------------
Ashoka masuk ke kamarnya dan terpesona mengamati seisi ruangan.
Ashoka bertanya pada seorang pelayan wanita yang ada disana.
Ashoka : Kenapa kau datang kemari?
Pelayan 1 : Saya membawakan pakaian kerajaan untuk Anda.
Pelayan 2 : Saya membawakan susu untuk Anda.
Pelayan 3 : Saya akan mengipasi Anda jadi Anda bisa tidur dengan tenang.
Ashoka : Jadi kalian semua akan terjaga sementara aku tidur?
Semua Pelayan : Ya.
Ashoka : Seseorang tidak akan bisa tidur jika ia merasakan ketegangan. Tapi hari ini adalah hari terindah dalam hidupku karena orang tuaku kembali bersama. Sekarang kalian pergilah.
Pelayan : Tapi Anda adalah pangeran. Kami harus melayani Anda.
Ashoka : Aku memerintahkan kalian untuk pergi. Aku ingin sendiri.
Pelayan-pelayan itu menuruti permintaan Ashoka, dan berlalu pergi.
Di tempat berbeda...
Helena mendatangi Noor.
Helena : Bagus karena kau tidak menangis.
Noor : Kau hanya kehilangan putramu saja tapu aku sudah kehilangan ayahku, cintaku, dan juga saudaraku. Aku ingin putraku menjadi Raja saja.
Helena : Baguslah kau masih ingat misi kita.
Noor : Aku ingin tahu bagaimana caranya menjadikan putraku sebagai raja.
Helena : Tapi apa kau yakin kalau Khurasan akan diam? Dia tidak mengatakan yang sesungguhnya tentangmu kalau kau yang menyuruhnya untuk membunuh Dharma.
Noor : Kau menghina pengorbanannya. Ayah yang bisa mengambil nyawa siapapun demi putrinya maka dia juga bisa mengorbankan hidupnya demi putrinya. Dengan meragukannya itu artinya kalian para prang Yunai tidak pernah mempercayai kami orang Khurasani.
Helena : Bukan seperti itu tapi kita harus meyakinkannya dengan bertemu Khurasan.
Noor : Aku tahu apa yang haru kulakukan sekarang. Kau pikirkan saja tentang misi kita. Awalnya hanya Sushima lah yang menjadi lawan Siamak tapi sekarang ada Sushima dan Ashoka yang menjadi lawan Siamak. Dan Ashoka lebih berbahaya dibandingkan Sushima. Bindusara sangat menyukai Ashoka dan Chanakya juga ada bersamanya. Semua orang berpihak padanya.
Helena : Chanakya pasti memiliki kelemahan dan kita harus menemukannya. Aku sudah mengambil keputusan kalau aku akan diam. Aku akan menunjukkan kalau aku telah menerima kekalahanku di depan Chanakya. Kita akan menunggu saat musuh kita melakukan kesalahan.
-------------------------
Ashoka pergi ke kamar Chanakya tapi Chanakya sedang sibuk berdoa. Ketika Ashoka akan pergi, Chanakya menghentikannya.
Chanakya : Pangeran Ashoka, silahkan masuk.
Ashoka mendekatinya.
Ashoka : Kumohon jangan memperlakukan aku seperti yang lain. Aku adalah Ashoka yang sama.
Chanakya : Kau adalah seorang pangeran dan kau tidak bisa menolak hal itu. Sebelumnya tak ada siapapun yang tahu tentang dirimu tapi sekarang semua pandangan tertuju padamu. Semua memiliki harapan darimu.
Ashoka : Apa yang Anda pikirkan?
Chanakya : Kau pernah berkata kau bisa memberikan hidupmu untuk melindungi tanah airmu.
Ashoka : Tujuanku bukanlah tahta. Aku ingin melayani tanah airku dan aku akan melakukan apa yang akan Anda katakan.
Chanakya : Perjalananmu dimulai. Bersiaplah.
------------------
Adik Ahenkara yang masih bayi sedang menangis.
Ahenkara : Tenanglah. Aku tahu kau merindukan ibu tapi kita tidak bisa membawanya kembali.
Ashoka menghampiri Ahenkara.
Ahenkara terlihat emosi melihat Ashoka. Ia marah dan menampar Ashoka dengan keras. Ia menangis dan menamparnya lagi. Ahenkara mendorong tubuh Ashoka.
Ahenkara : Kenapa? Kenapa kau melakukannya?
Ashoka : Maafkan aku. Aku tidak punya jalan lain. Ini tentang ibuku dan tanah airku.
Ahenkara : Kenapa kau berbohong padaku? Kenapa kau tidak memberitahuku kalau kau mendapat bahaya dari ibuku? Semua orang memanfaatkan aku demi kepentingan mereka sendiri. Ibuku menyerahkanku pada Sushima demi kepentingannya dan kau juga melakukannya. Kupikir kau orang yang lugu tapi ternyata kau sama saja dengan pangeran lainnya yang menggunakan gadis-gadis demu kepentingan sendiri.
Ashoka : Aku tahu kalau itu tidak baik tapi semua sudah terjadi.
Ahenkara : Kenapa kau menyelamatkan aku saat itu? Aku berdoa aku mati saja di hari itu. Untuk siapa sekarang aku hidup? Aku tidak punya alasan.
Ashoka : Kau memiliki alasan di depanmu. Aku sangat mengetahui rasanya hidup tanpa ibu. Lalu Yang Mulia berkata padaku untuk memiliki tujuan dalam hidup yaitu melayani tanah airmu. Aku memiliki alasan untuk hidup hari itu. Adikmu membutuhkanmu. Jadikan dia sebagai tujuan hidupmu.
Ahenkara : Bagaimana bisa aku melakukannya sendiri?
Ashoka : Siapa yang bilang kalau kau sendirian? Aku bersamamu.
Ashoka mengambil adik Ahenkara dari tangannya dan menggendongnya.
Ashoka berniat pergi dari kamar Ahenkara, tapi Sushima datang.
Sushima : Apa yang kau lakukan di kamar istriku malam-malam begini?
Ashoka : Kau salah paham, Kak.
Sushima : Jangan panggil aku kakak! Kau telah berbohong padaku!
Ashoka : Aku tidak bisa mengatakannya padamu.
Sushima : Baiklah kalau kau memang tidak bisa memberitahuku, tapi kalau kau tahu aku saudaramu, kau seharusnya meminta bantuanku menangkap Khurasan. Akan tetapi kau tidak melakukannya. Kau tahu kenapa? Karena kau ingin melakukan semuanya sendiri. Kau ingin menunjukkan pada semua orang betapa hebatnya dirimu karena kau bisa melakukannya seorang diri. Hari ini aku mengetahui kalau kau bukan hanya rendah tapi juga tidak berkarakter karena kau membahayakan nyama ibumu untuk menjadi hebat dan memperoleh kekuasaan.
Ashoka : Kakak!!!
PRECAP
Radhagupta memperingatkan para prajurit bahwa tak ada seorang pun yang bisa memasuki istana tanpa ijin masuk dan interogasi. Seorang gadis datang ke istana. Prajurit menghentikannya dan memintanya menunjukkan ijin masuknya. Gadis itu menunjukkannya dan prajurit pun membiarkannya masuk.
Si Gadis : Tak ada seorang pun yang bisa menyelamatkan Ashoka dari seranganku.
Sementara itu, Ashoka sedang mandi di kamar mandi kerajaan dan begitu menikmatinya. Gadis tadi masuk ke kamar Ashoka.
NEXT Ep 174
Comments
Post a Comment