Sinopsis Serial ASHOKA Episode 178 - 2 November (ANTV)
Semua anggota keluarga kerajaan tengah duduk bersama untuk makan siang.
Drupada : Kakak, kenapa kau tidak menggunakai pakaian kerajaan?
Ashoka : Pakaian tidak penting, tapi kepribadiannya. Aku lebih mementingkan melayani orang lain bukan pakaian.
Bindu : Noor, bagaimana kesehatanmu?
Noor : Setelah begitu sibuk, akhirnya kau punya waktu juga untukku. Aku sudah tidak apa-apa sekarang.
Dharma datang dan Bindusara memujinya.
Bindu : Dharma sudah memasak untuk semua orang.
Helena : Dharma seharusnya tahu kalau dia sekarang adalah seorang permaisuri. Seharusnya dia tidak melakukan ini semua.
Dharma : Ini adalah keinginanku.
Ashoka : Jika Anda memakan masakannya maka Anda akan terus memintanya setiap hari.
Kamakshi (gadis misterius yang diperintah oleh Sushima untuk meracuni Ashoka) datang dengan membawa semangkuk Kheer yang beracun. Sushima menyeringai.
Kamakshi menyerahkan mangkok Kheer tersebut pada Ashoka, kemudian ia pun pergi.
Chanakya bertanya pada Radhagupta untuk memastikan semuanya.
Chanakya : Radha, apa kau sudah memeriksa semua makanannya?
Radha : Ya, Dharma juga ada di dapur hari ini jadi pembunuhnya pasti tidak ada disini.
Chanakya melihat Yasehsvri diam tak bergeming.
Chanakya : Seseorang sudah menaruh racun di kakinya. Dengan siapa dia terakhir kali terlihat?
Prajurit : Dia bersama seorang gadis, namanya Lamakshi.
Radha : Gadis itu sudah menghidangkan Kheer untuk Ashoka juga.
Sementara itu...
Ashoka : Ibu, akhirnya aku bisa makan Kheer setelah sekian lama. Jadi suapi aku dengan tangan ibu.
Drupada : Aku juga.
Bindu : Suapilah semua pangeran dengan tanganmu, dan buatlah hubungan ini menjadi kuat.
Dharma tersenyum dan menyuapi Kheer kepada Sushima terlebih dahulu.
Sushima : Terimakasih.
Setelah itu, Dharma menyuapi Siamak dan Drupada. Lalu ia datang menuju Ashoka dan hendak menyuapinya makanan yang ada di mangkok beracun.
Chanakya datang dan langsung menghentikannya.
Chanakya : Kumohon berhenti!
Semua orang melihat ke arahnya.
Chanakya : Ada racun di dalam makanan Ashoka!
Semua orang terkejut dan mangkok yang ada di tangan Dharma langsung terjatuh.
Bindu : Racun?
Ashoka : Bagaimana Anda bisa tahu?
Chanakya : Prajurit yang mencicipinya.
Ashoka : Tidak, ini tidak boleh terjadi.
Ashoka segera berlari untuk melihat prajurit yang dimaksud Chanakya.
Dharma dan Bindusara menyusul di belakang.
Radhagupta sedang mencoba menyelamatkan prajurit yang sudah mencicipi makanan beracun Ashoka. Ashoka ingat ketika prajurit itu mengatakan padanya kalau sudah menjadi tugasnya melindungi keluarga kerajaan.
Ashoka meminta Chanakya untuk menyelamatkannya.
Ashoka : Tak boleh ada sesuatu yang terjadi padanya!
Dharma membawakan obat-obatan untuk mengobatinya.
Ashoka : Ayah, semua ini terjadi karena aku. Racun yang seharusnya diberikan padaku malah diberikan padanya.
Bindu : Jangan khawatir, Mereka sedang mencoba menyelamatkannya.
Prajurit itu akhirnya tewas.
Ashoka : Apa yang terjadi padanya?! Tidak boleh ada apapun yang terjadi padanya. Karena aku, orang yang tidak bersalah harus mati. Acharya, kumohon lakukan sesuatu.
Chanakya terdiam.
Ashoka : Ibu, lakukanlah sesuatu. Pikirkan kalau aku yang berada di posisinya maka apa ibu tidak akan melakukan apapun?
Dharma : Aku mengerti tapi kau harus tenang.
Ashoka : Bagaimana aku bisa tenang? Orang yang tak bersalah mati untuk melindungi seorang pangeran. Apakah hidupnya tidak berharga?
Chanakya : Tentu hidupnya berharga. Hidupnya sama berharganya dengan prajurit lain yang melindungi tanah air mereka dan mati karenanya juga. Mereka siap memberikan hidup mereka di medan perang demi melindungi tanah air mereka juga. Kau adalah seorang pangeran dan seluruh negeri bergantung padamu. Nyawamu penting demi seluruh negeri. Hidupmu lebih penting daripada hidupnya.
Ashoka : Apa Anda bisa mengatakan hal itu pada ibunya kalau hidupnya tidak lebih berharga dari hidupku karena itu ia mati? Tidak, ini tidak sama dengan kematian di medan perang. Kebenarannya adalah karena aku, seseorang yang tidak bersalah mati. Tanganku terdapat noda darah orang yang tidak bersalah. Hari ini aku sudah mengambil sesuatu yang tak bisa kukembalikan.
Ashoka menangis.
Tiba-tiba, si prajurit bisa kembali bernafas dan ia mulai sadar.
Dharma : Ashoka, Tuhan telah mendengarkan doamu. Dia akan baik-baik saja.
(Sushima : Kalau sampai prajurit itu mengatakan sesuatu tentang Kamakshi, maka aku akan tertangkap.)
Kamakshi lari dari istana. Aakramak mengikutinya. Ia berada di sudut dan bersembunyi. Aakramak tidak melihat gadis itu.
-----------------------------
Ashoka : Jika sesuatu terjadi padamu hari ini maka aku tidak bisa memaafkan diriku.
Prajurit : Jika aku mati karena Anda maka itu kuanggap sebagai keberuntunganku.
Ashoka : Demi kesetiaanmu, aku membebaskanmudari kewajiban mencicipi makanan.
Chanakya : Apa?!
Ashoka : Aku tidak bisa menelan makananku karena memikirkan seseorang yang sudah membahayakan jiwanya sebelum mengirimkan makanannya padaku. Aku tidak bisa membahayakan nyawa seseorang demi diriku.
Bindu : Seorang pangeran seharusnya berpikir menggunakan akal, dan tidak seharusnya terbawa perasaan.
Ashoka : Ibu pernah berkata padaku kalau seseorang harus mendengarkan suara yang ada dalam dirinya dan suara dalam hatiku berkata ini tidak benar. Tidak ada seorangpun yang akan mencicipi makananku.
Dharma : Ashoka benar. Aku tidak mau siapapun mencicipi makananku.
Bindu : Lalu bagaimana dengan keamanan anggota keluarga kerajaan?
Ashoka : Kita seharusnya mengetatkan penjagaan sehingga tidak ada seorangpun yang bisa mencampurkan racun ke dalam makanan.
Bindu : Siapa yang bisa mencampurkan racun ke dalam makanan?
Chanakya : Seseorang dari kalangan kita sendiri.
Helena : Dia juga bisa saja berasal dari luar.
Chanakya : Aakramak sudah mengejar gadis itu. Mereka akan segera menangkapnya.
Aakramak datang dan menghampiri Chanakya.
Aakramak : Gadis itu ditemukan tewas saat aku menangkapnya. Sepertinya dia digigit oleh ularnya sendiri.
Bindu : Siapa musuh yang masih tersisa sekarang? Kita perlu menempatkan pasukan yang baru. Aakramak akan menjadi Kepala Pasukan yang baru mulai sekarang.
Aakramak : Terimakasih, Yang Mulia.
Helena bertanya pada Noor.
Helena : Jika bukan kau yang melakukannya, lalu siapa?
Chanakya berkata pada Radhagupta.
Chanakya : Kita tidak bisa mencurigai siapapun. Sudah jelas kalau ular milik Kamakshi bukanlah ular yang menggigitnya karena dia menggunakan ular itu untuk menggigit orang lain. Jadi bagaimana bisa ia menyuruh ularnya untuk menggigit dirinya sendiri? Nyawa Ashoka masih berada dalam bahaya. Kita harus memberitahu Bindusara.
PRECAP
Bindusara berkata sesuatu pada Chanakya.
Bindu : Ini untuk pemujaan. Aku ingin meninggalkan Patliputra selama beberapa saat.
Khalatak : Tidak baik meninggalkan singgasana karena tidak ada yang duduk di sana. Jadi aku menyarankan, sebaiknya kita melakukan kompetisi verbal antara Ashoka dan Sushima untuk memilih siapa yang akan menduduki singgasana selama Anda tidak ada disini.
Bindu : Kau benar.
Chanakya melihatnya dengan perasaan tegang.
Ashoka : Sampai sekarang, pedang Chandragupta ada bersamaku. Besok aku akan bertarung menggunakan kata-kata tapi aku tidak ingin melukai siapapun, tidak juga kakakku.
Sushima : Semuanya sah dalam percintaan maupun perang. Ashoka memenangkan hati orang lain dengan ucapannya. Besok aku akan mengalahkannya dalam keahliannya itu.
NEXT Ep 179
Drupada : Kakak, kenapa kau tidak menggunakai pakaian kerajaan?
Ashoka : Pakaian tidak penting, tapi kepribadiannya. Aku lebih mementingkan melayani orang lain bukan pakaian.
Bindu : Noor, bagaimana kesehatanmu?
Noor : Setelah begitu sibuk, akhirnya kau punya waktu juga untukku. Aku sudah tidak apa-apa sekarang.
Dharma datang dan Bindusara memujinya.
Bindu : Dharma sudah memasak untuk semua orang.
Helena : Dharma seharusnya tahu kalau dia sekarang adalah seorang permaisuri. Seharusnya dia tidak melakukan ini semua.
Dharma : Ini adalah keinginanku.
Ashoka : Jika Anda memakan masakannya maka Anda akan terus memintanya setiap hari.
Kamakshi (gadis misterius yang diperintah oleh Sushima untuk meracuni Ashoka) datang dengan membawa semangkuk Kheer yang beracun. Sushima menyeringai.
Kamakshi menyerahkan mangkok Kheer tersebut pada Ashoka, kemudian ia pun pergi.
Chanakya bertanya pada Radhagupta untuk memastikan semuanya.
Chanakya : Radha, apa kau sudah memeriksa semua makanannya?
Radha : Ya, Dharma juga ada di dapur hari ini jadi pembunuhnya pasti tidak ada disini.
Chanakya melihat Yasehsvri diam tak bergeming.
Chanakya : Seseorang sudah menaruh racun di kakinya. Dengan siapa dia terakhir kali terlihat?
Prajurit : Dia bersama seorang gadis, namanya Lamakshi.
Radha : Gadis itu sudah menghidangkan Kheer untuk Ashoka juga.
Sementara itu...
Ashoka : Ibu, akhirnya aku bisa makan Kheer setelah sekian lama. Jadi suapi aku dengan tangan ibu.
Drupada : Aku juga.
Bindu : Suapilah semua pangeran dengan tanganmu, dan buatlah hubungan ini menjadi kuat.
Dharma tersenyum dan menyuapi Kheer kepada Sushima terlebih dahulu.
Sushima : Terimakasih.
Setelah itu, Dharma menyuapi Siamak dan Drupada. Lalu ia datang menuju Ashoka dan hendak menyuapinya makanan yang ada di mangkok beracun.
Chanakya datang dan langsung menghentikannya.
Chanakya : Kumohon berhenti!
Semua orang melihat ke arahnya.
Chanakya : Ada racun di dalam makanan Ashoka!
Semua orang terkejut dan mangkok yang ada di tangan Dharma langsung terjatuh.
Bindu : Racun?
Ashoka : Bagaimana Anda bisa tahu?
Chanakya : Prajurit yang mencicipinya.
Ashoka : Tidak, ini tidak boleh terjadi.
Ashoka segera berlari untuk melihat prajurit yang dimaksud Chanakya.
Dharma dan Bindusara menyusul di belakang.
Radhagupta sedang mencoba menyelamatkan prajurit yang sudah mencicipi makanan beracun Ashoka. Ashoka ingat ketika prajurit itu mengatakan padanya kalau sudah menjadi tugasnya melindungi keluarga kerajaan.
Ashoka meminta Chanakya untuk menyelamatkannya.
Ashoka : Tak boleh ada sesuatu yang terjadi padanya!
Dharma membawakan obat-obatan untuk mengobatinya.
Ashoka : Ayah, semua ini terjadi karena aku. Racun yang seharusnya diberikan padaku malah diberikan padanya.
Bindu : Jangan khawatir, Mereka sedang mencoba menyelamatkannya.
Prajurit itu akhirnya tewas.
Ashoka : Apa yang terjadi padanya?! Tidak boleh ada apapun yang terjadi padanya. Karena aku, orang yang tidak bersalah harus mati. Acharya, kumohon lakukan sesuatu.
Chanakya terdiam.
Ashoka : Ibu, lakukanlah sesuatu. Pikirkan kalau aku yang berada di posisinya maka apa ibu tidak akan melakukan apapun?
Dharma : Aku mengerti tapi kau harus tenang.
Ashoka : Bagaimana aku bisa tenang? Orang yang tak bersalah mati untuk melindungi seorang pangeran. Apakah hidupnya tidak berharga?
Chanakya : Tentu hidupnya berharga. Hidupnya sama berharganya dengan prajurit lain yang melindungi tanah air mereka dan mati karenanya juga. Mereka siap memberikan hidup mereka di medan perang demi melindungi tanah air mereka juga. Kau adalah seorang pangeran dan seluruh negeri bergantung padamu. Nyawamu penting demi seluruh negeri. Hidupmu lebih penting daripada hidupnya.
Ashoka : Apa Anda bisa mengatakan hal itu pada ibunya kalau hidupnya tidak lebih berharga dari hidupku karena itu ia mati? Tidak, ini tidak sama dengan kematian di medan perang. Kebenarannya adalah karena aku, seseorang yang tidak bersalah mati. Tanganku terdapat noda darah orang yang tidak bersalah. Hari ini aku sudah mengambil sesuatu yang tak bisa kukembalikan.
Ashoka menangis.
Tiba-tiba, si prajurit bisa kembali bernafas dan ia mulai sadar.
Dharma : Ashoka, Tuhan telah mendengarkan doamu. Dia akan baik-baik saja.
(Sushima : Kalau sampai prajurit itu mengatakan sesuatu tentang Kamakshi, maka aku akan tertangkap.)
Kamakshi lari dari istana. Aakramak mengikutinya. Ia berada di sudut dan bersembunyi. Aakramak tidak melihat gadis itu.
-----------------------------
Ashoka : Jika sesuatu terjadi padamu hari ini maka aku tidak bisa memaafkan diriku.
Prajurit : Jika aku mati karena Anda maka itu kuanggap sebagai keberuntunganku.
Ashoka : Demi kesetiaanmu, aku membebaskanmudari kewajiban mencicipi makanan.
Chanakya : Apa?!
Ashoka : Aku tidak bisa menelan makananku karena memikirkan seseorang yang sudah membahayakan jiwanya sebelum mengirimkan makanannya padaku. Aku tidak bisa membahayakan nyawa seseorang demi diriku.
Bindu : Seorang pangeran seharusnya berpikir menggunakan akal, dan tidak seharusnya terbawa perasaan.
Ashoka : Ibu pernah berkata padaku kalau seseorang harus mendengarkan suara yang ada dalam dirinya dan suara dalam hatiku berkata ini tidak benar. Tidak ada seorangpun yang akan mencicipi makananku.
Dharma : Ashoka benar. Aku tidak mau siapapun mencicipi makananku.
Bindu : Lalu bagaimana dengan keamanan anggota keluarga kerajaan?
Ashoka : Kita seharusnya mengetatkan penjagaan sehingga tidak ada seorangpun yang bisa mencampurkan racun ke dalam makanan.
Bindu : Siapa yang bisa mencampurkan racun ke dalam makanan?
Chanakya : Seseorang dari kalangan kita sendiri.
Helena : Dia juga bisa saja berasal dari luar.
Chanakya : Aakramak sudah mengejar gadis itu. Mereka akan segera menangkapnya.
Aakramak datang dan menghampiri Chanakya.
Aakramak : Gadis itu ditemukan tewas saat aku menangkapnya. Sepertinya dia digigit oleh ularnya sendiri.
Bindu : Siapa musuh yang masih tersisa sekarang? Kita perlu menempatkan pasukan yang baru. Aakramak akan menjadi Kepala Pasukan yang baru mulai sekarang.
Aakramak : Terimakasih, Yang Mulia.
Helena bertanya pada Noor.
Helena : Jika bukan kau yang melakukannya, lalu siapa?
Chanakya berkata pada Radhagupta.
Chanakya : Kita tidak bisa mencurigai siapapun. Sudah jelas kalau ular milik Kamakshi bukanlah ular yang menggigitnya karena dia menggunakan ular itu untuk menggigit orang lain. Jadi bagaimana bisa ia menyuruh ularnya untuk menggigit dirinya sendiri? Nyawa Ashoka masih berada dalam bahaya. Kita harus memberitahu Bindusara.
PRECAP
Bindusara berkata sesuatu pada Chanakya.
Bindu : Ini untuk pemujaan. Aku ingin meninggalkan Patliputra selama beberapa saat.
Khalatak : Tidak baik meninggalkan singgasana karena tidak ada yang duduk di sana. Jadi aku menyarankan, sebaiknya kita melakukan kompetisi verbal antara Ashoka dan Sushima untuk memilih siapa yang akan menduduki singgasana selama Anda tidak ada disini.
Bindu : Kau benar.
Chanakya melihatnya dengan perasaan tegang.
Ashoka : Sampai sekarang, pedang Chandragupta ada bersamaku. Besok aku akan bertarung menggunakan kata-kata tapi aku tidak ingin melukai siapapun, tidak juga kakakku.
Sushima : Semuanya sah dalam percintaan maupun perang. Ashoka memenangkan hati orang lain dengan ucapannya. Besok aku akan mengalahkannya dalam keahliannya itu.
NEXT Ep 179
Comments
Post a Comment